WHO: Jangan Buru-Buru Cabut Lockdown, Virus Corona Bakal Lama Bersama Kita
Merdeka.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan agar semua pihak tidak cepat berpuas diri dalam perang melawan virus corona. Jika demikian, risikonya penyakit itu "akan bersama kita untuk waktu yang lama".
Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus juga memperingatkan tren peningkatan kasus Covid-19 di Afrika, Eropa Timur, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Dia mengatakan, mencabut pengurungan (lockdown) dapat menyebabkan infeksi muncul kembali.
Dr Tedros juga membela penanganan WHO terhadap pandemi ini. Dia meyakinkan bahwa pihaknya telah memperingatkan dunia tentang ancaman Covid-19 cukup awal.
"Melihat ke belakang, saya pikir kami mengumumkan keadaan darurat pada waktu yang tepat dan ketika dunia memiliki cukup waktu untuk merespons," katanya dalam pengarahan harian di Jenewa, dilansir dari BBC, Kamis (23/4).
WHO menyatakan Covid-19 sebagai Perhatian Internasional terhadap Kedaruratan Kesehatan Masyarakat pada 30 Januari dan menyatakan sebagai pandemi pada 11 Maret.
Kendati banyak pemerintah memuji lembaga PBB ini atas kinerjanya, Tedros diminta mengundurkan diri, terutama oleh sejumlah politikus AS.
Menanggapi seruan itu, Tedros mengatakan dia akan terus bekerja "siang dan malam" untuk menyelamatkan nyawa.
Ada lebih dari 2,6 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi secara global dan lebih dari 181.000 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins di AS.
Eropa Barat Stabil
Tedros mengatakan, sementara sebagian besar epidemi di Eropa Barat tampak stabil atau menurun, di sejumlah negara lain penyakit ini baru saja mulai.
"Dan beberapa (negara) yang terkena dampak awal pandemi sekarang mulai melihat peningkatan kasus," jelasnya.
"Jangan salah - kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama," imbuhnya.
"Tidak ada pertanyaan bahwa perintah tetap di rumah dan langkah-langkah jaga jarak fisik lainnya telah berhasil menekan penularan di banyak negara. Tetapi virus ini tetap sangat berbahaya. Bukti awal menunjukkan sebagian besar populasi dunia tetap rentan. Itu berarti epidemi dapat dengan mudah menyalakan kembali. Salah satu bahaya terbesar yang kita hadapi sekarang adalah kepuasan diri."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya