Warga sebut Malaysia diguncang gempa akibat turis bugil
Merdeka.com - Kemarin (6/6), Gunung Kinabalu, di Negara Bagian Sabah, Malaysia, mengalami gempa enam skala richter. Imbasnya, 10 pendaki tewas, sementara ratusan lainnya terjebak di lereng puncak tertinggi Negeri Jiran itu sampai hari ini, Minggu (7/6).
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, masyarakat lokal Malaysia percaya jika penyebab gempa di Gunung Kinabalu adalah ulah dari segerombol turis nakal yang berfoto separuh bugil di puncak gunung tersebut.
Warga meyakini kelakuan wisatawan asal Eropa ini disebut memicu murka alam, membuat 'penjaga' Gunung Kinabalu marah dan menunjukkan kuasanya.
Tidak hanya bugil mereka bahkan pipis sembarangan sambil mengabadikan momen tersebut. "Percaya tidak percaya, ini adalah kepercayaan penduduk Sabah," kata Wakil Menteri Sabah Tan Sri Joseph Pairin Kitingan.
Foto turis bugil ini diduga kuat diambil pada 10 Mei lalu, namun foto ini baru beredar luas di media sosial sejak sepekan lalu jelang terjadinya gempa.
Foto tersebut juga ditampilkan di situs UNESCO, dengan menunjukkan perlakuan tidak terpuji para pendaki yang menyalahi aturan dengan menanggalkan semua pakaian mereka.
Melansir kutipan koran Malaysia, turis asing lain sudah menghujat para pendaki yang bugil di puncak Kinabalu tersebut. Pecinta alam asal Jerman dan Kanada menyebut perilaku para turis yang sembrono di puncak bodoh, lantas menyalahkan pemandu mereka yang tidak berusaha melarang.
Dilaporkan juga, Direktur Taman Nasional Sabah Datuk Jamili Nais yang mengelola pendakian ke Gunung Kinabalu sudah mengingatkan para turis itu supaya tidak sembarangan. Tapi kabarnya para wisatawan itu justru mengejek Nais lalu terus melepas baju. Kepolisian Sabah kini menggelar penyelidikan terkait identitas 10 turis bugil tersebut.
Diketahui, mayoritas korban Gunung Kibalau yang tejebak longsoran batu terdiri dari 117 warga Malaysia dan 38 warga Singapura, termasuk diantaranya lima pendaki asal Amerika, empat asal Belanda, tiga dari Inggris, dua dari Perancis, dan dua asal Australia.
Adapun korban tewas termasuk pelatih gunung dan seorang siswa SD asal Singapura berusia 12 tahun. Mayoritas pendaki yang tewas lantaran tersapu ke jurang saat batu berguguran di lereng adalah warga negara Malaysia dan Singapura. Sisa korban tewas lainnya, masing-masing satu orang berasal dari China, Filipina, dan Jepang.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaUsai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup
Masyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Update Kerusakan Akibat Gempa Sukabumi: 61 Rumah Warga Bogor di 4 Kecamatan Rusak
Sebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaRingkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca Selengkapnya