Merdeka.com - Sejumlah warga desa Abu Mussalem, Provinsi Giza, Mesir, di selatan Ibu Kota Kairo, mengatakan mereka bangga membunuh empat warga Syiah. Kejadian itu memicu gelombang anti Syiah menyebar di media.

Saksi dan petugas keamanan menyebutkan Ahad kemarin ratusan penduduk desa itu mengepung rumah warga Syiah usai mendengar ulama pemimpin Syiah Hassan Shehata ada di dalam rumah itu, seperti dilansir situs asiaone.com, Senin (24/6).

Massa kemudian melempar bom molotov ke arah rumah itu untuk membakarnya. Kerumunan orang itu juga meneriakkan takbir dan menyebut Syiah kafir sebelum melempari rumah itu. Mereka lalu menyeret keluar warga Syiah di dalam rumah itu dan memukuli mereka.

Empat warga Syiah dilaporkan tewas termasuk Shehata dan kakak laki-lakinya. Beberapa warga Syiah lain juga luka-luka.

Saat kejadian berlangsung sejumlah pria juga merekam video insiden itu melalui telepon seluler. Mereka juga saling bertukar video dan foto untuk menunjukkan betapa bangganya mereka melakukan perbuatan keji itu.

"Kami senang atas apa yang terjadi. Ini seharusnya sudah dilakukan sejak dulu," kata seorang warga bernama Muhamad Ismail yang juga seorang guru.

Seorang saksi yang menolak disebutkan namanya mengatakan warga desa marah kepada Shehata lantaran dia mengajak para pemuda desa berpindah keyakinan kepada Syiah.

Di desa itu ada sekitar 20 keluarga Syiah. Warga Syiah di Mesir termasuk minoritas di antara sekitar 84 juta penduduk yang mayoritas Sunni.