Warga India Demo Tolak Pembebasan 11 Terpidana Pemerkosa Perempuan Muslim
Merdeka.com - Pembebasan 11 terpidana pemerkosaan massal perempuan Muslim di India menuai kemarahan masyarakat. Para terpidana dari negara bagian Gujarat itu diberikan remisi pada hari kemerdekaan India, 15 Agustus lalu.
Massa menentang pembebasan tersebut dengan menggelar unjuk rasa di Delhi dan kota-kota lainnya pada Sabtu, termasuk di Hyderabad, Kochi, dan Bangalore. Massa mendesak pemerintah membatalkan keputusan pembebasan para pemerkosa tersebut.
Vani Subramanian, anggota Saheli Women's Resource Centre di Delhi mengatakan pembebasan itu membatalkan keadilan bagi korban yang dengan susah payah diperjuangkan dan keputusan itu dapat memicu polarisasi, dilansir The Straits Times, Senin (29/8).
Bilkis Bano diperkosa massal saat terjadi kerusuhan Hindu-Muslim pada 2002 lalu di Gujarat. Saat itu dia berusia 21 tahun dan sedang hamil lima bulan. Sejumlah anggota keluarganya juga dibunuh dalam peristiwa tersebut, termasuk putrinya yang berusia tiga tahun.
Para pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2008. Namun setelah menjalani hukuman 14 tahun, para pemerkosa itu dibebaskan. Di India, hukuman penjara seumur hidup seharusnya dijalankan sampai para terpidana meninggal. Mereka dibebaskan dengan alasan berkelakuan baik di dalam penjara.
Subramanian mengatakan keputusan ini memiliki dampak tidak hanya bagi korban dan keluarganya, tapi juga berdampak luas khususnya terhadap korban pemekosaan lainnya.
"Bilkis melakukan apa yang kami perintahkan kepada semua perempuan, yaitu menempuh jalur hukum dan memperjuangkan keadilan," jelasnya kepada The Straits Times.
"Katakan pada saya atas dasar apa perempuan hari ini diminta untuk mengejar keadilan secara hukum. Anda akan difitnah selama persidangan. Keluarga Anda akan menjadi sasaran, dan pada akhirnya, pelaku Anda akan keluar sebagai manusia 'terhormat'."
Sabtu lalu, 134 mantan pegawai negeri juga mengirim surat kepada kepala pengadilan meminta pembatalan remisi tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten
Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaPerempuan Indonesia Dibuat Syok saat Traveling ke India, Kebiasaan Warganya di Luar Dugaan
Seorang wanita asal Indonesia membeberkan sejumlah fakta menarik saat berkunjung ke India.
Baca SelengkapnyaIndia Robohkan Masjid Berusia 600 Tahun, Alasannya Mengada-ada
Aksi ini dilakukan tak lama setelah PM Narendra Modi meresmikan kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjib Babri yang bersejarah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu
Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.
Baca SelengkapnyaIndia Geger Sampai Gelar Sidang Pengadilan, Sepasang Singa Diberi Nama Dewi Hindu dan Kaisar Islam
Sidang digelar hari ini, Selasa (20/2) di pengadilan negara bagian Benggala Barat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan
Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan
Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca SelengkapnyaHeboh Penemuan Tupai Raksasa di India dengan Bulu Berwarna Pelangi
Kehebohan muncul di India akibat penemuan Tupai Raksasa Malabar, disebut 'tupai pelangi' karena bulu berwarna. simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaPerempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca Selengkapnya