Merdeka.com - Warga Kepulauan Falkland telah memilih untuk tetap bergabung menjadi wilayah luar negeri Inggris. Hal ini disampaikan Darren Christie, juru bicara pemerintah Falklands.

Stasiun televisi CNN melaporkan, Selasa (12/3), Christie mengatakan 99 persen warganya mengatakan setuju untuk tetap bergabung dengan Britania.

Wilayah itu memang menjadi persengketaan antara Inggris dan Argentina. Kedua negara memperebutkan Falkland sejak 1982. Korban tewas dari pihak sipil maupun militer 255 orang saat pasukan Argentina merangsek ke kepulauan itu.

Kedutaan besar Argentina di Ibu Kota London mengatakan referendum itu tidak sah dan upaya Inggris memanipulasi warga kepulauan yang juga dikenal sebagai pulau Malvinas. Tak hanya itu Presiden Cristina Fernandez de Kirchner juga menulis surat terbuka yang diterbitkan pers Inggris menyerukan agar Britania menyerahkan kembali pulau-pulau yang seharusnya menjadi milik Argentina. Dia terang-terangan menuduh Inggris melakukan praktek kolonialisme.

Falkland telah lama menjadi incaran dua negara lantaran tempat singgah pelayaran strategis dengan potensi sumber daya alam termasuk perikanan dan minyak bumi yang cukup melimpah.