Wakil PM Australia dinilai bodoh sebut Indonesia kirim imigran gelap
Merdeka.com - Pernyataan Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce, yang mengatakan Indonesia sengaja mengirim kapal pencari suaka ke negaranya dinilai bodoh. Dalam pernyataannya kemarin, dia beralasan hal ini merupakan bentuk balas dendam Indonesia karena pihak Australia menghentikan ekspor ternak hidup.
Pemimpin Partai Buruh Bill Shorten yang mendengar pernyataan Joyce tersebut langsung menyerang balik. Dia mengatakan komentar Joyce bodoh, tidak lebih dari komentar sampah.
"Saya rasa itu adalah komentar yang benar-benar bodoh," ucap Shorten seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (26/5).
"Dia boleh saja berkomentar seperti itu ketika mengurusi Johny Depp dan anjing istrinya, namun ketika dia mulai mengeluarkan pernyataan mengenai kebijakan luar negeri, saya pikir dia harus kembali belajar dewasa," tutur Shorten.
Kemarin, Joyce yang juga merangkap sebagai Menteri Agrikultur dan Sumber Daya Air Australia menyebutkan, Indonesia sengaja mengirim kapal imigran gelap ke Australia karena kesal atas penghentian ekspor hewan ternak dari negaranya.
"Saya mengingatkan kepada kalian ketika Australia menghentikan ekspor sapi. Di saat itulah kita melihat arus pencari suaka yang datang dengan kapal menuju ke Australia," seru Joyce dalam debat bagian kampanye pemilu nasional.
"Mereka (Indonesia) menerima kita sebagai mitra dagang, tapi dalam hal ini, seolah-olah kita menciptakan itikad buruk di wilayah kita hidup," lanjut dia.
Persis dengan Shorten, Perdana Menteri Negeri Kanguru Malcolm Turnbull, mengatakan tidak ada hubungannya Indonesia dengan kapal imigran gelap.
"Biar saya jelaskan masalah ini. Tidak ada hubungan antara pemerintah Indonesia dengan penyelundupan manusia," tegas Turnbull saat berdiri di samping Joyce.
Turnbull mengaku sudah bersusah payah memperbaiki hubungan dengan Indonesia, setelah kedua negara sempat saling bermusuhan tahun lalu karena masalah hukuman mati.
Diserang dua pihak, Joyce akhirnya mengoreksi ucapannya sendiri. Pagi tadi waktu setempat, dia menyebutkan Indonesia tidak ada hubungannya dengan pencari suaka yang datang ke negaranya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaat Jokowi Mendarat di Australia: Dijemput Mobil Listrik dan Didoakan WNI Usai Selfie
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah berada di Melbourne, Australia guna menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN-Australia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden
Jokowi hari ini masih berada di Australia dan telah mengikuti Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.
Baca SelengkapnyaBertemu PM Anthony Albanese, Jokowi Kembali Undang Sektor Swasta Australia Bangun IKN
Jokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca SelengkapnyaAustralia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda
Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca SelengkapnyaJokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaJokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca Selengkapnya