Vladimir Putin Ingin Perang di Ukraina Berakhir Secepatnya
Merdeka.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkapkan keinginannya agar perang di Ukraina berakhir secepat mungkin. Hal itu disampaikan Putin saat bertemu Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi di Samarkand, Uzbekistan.
Dalam pertemuan di sela agenda Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) itu, Putin menyampaikan dia memahami kekhawatiran Modi soal perang Rusia-Ukraina.
"Saya tahu ini bukanlah zaman peperangan, dan saya sudah berbicara kepada Anda melalui telepon mengenai ini," kata Modi kepada Putin, dikutip dari Aljazeera, Selasa (20/9).
Modi juga menyatakan yang membuat dunia tetap bersatu adalah demokrasi, diplomasi, dan dialog. Namun Putin menjelaskan bahwa Rusia telah melakukan dialog tetapi Ukraina menolak seluruh negosiasi.
Penolakan ini mengisyaratkan keinginan Ukraina untuk mencapai tujuan-tujuannya di medan perang.
"Saya tahu posisi Anda dalam konflik di Ukraina, kekhawatiran Anda yang selalu diekspresikan," ungkap Putin kepada Modi.
"Kami akan melakukan apa pun untuk menghentikan ini (konflik) secepat mungkin. Hanya, sayangnya, pihak lain, pemimpin Ukraina, mengumumkan penolakannya terhadap proses negosiasi dan menyatakan bahwa mereka ingin mencapai tujuannya dengan cara militer," jelas Putin.
Hubungan India dan Rusia terjalin sejak Perang Dingin. Bahkan Rusia tetap menjadi pemasok terbesar senjata ke India.
Putin juga menyampaikan dia memahami kecemasan yang diungkapkan Presiden China, Xi Jinping terkait perang Rusia-Ukraina.
Semenjak perang terjadi, sejumlah negara Barat menjatuhkan sanksi untuk Rusia. Ini mendorong Rusia berpaling ke negara-negara Asia, seperti India dan China.
India dan China bahkan meningkatkan jumlah pembelian energinya dari Rusia. Rusia juga memberi “diskon” kepada negara-negara lain setelah anjloknya pembelian dari negara-negara Barat. Adanya diskon ini juga dapat membangun hubungan ekonomi yang lebih erat.
"Perdagangan kami berkembang, berkat tambahan pasokan pupuk Rusia ke pasar India, yang telah tumbuh lebih dari delapan kali lipat. Semoga bisa bermanfaat untuk sektor pertanian India," jelas Putin.
Kini Rusia menguasai seperlima wilayah Ukraina. Bagi Rusia, operasi militernya itu penting guna mencegah Ukraina menjadi instrumen agresi Barat dan untuk melindungi penutur bahasa Rusia di negara itu.
Namun Ukraina dan sekutu Baratnya mengabaikan tuduhan Rusia. Bagi mereka, tindakan Rusia mencerminkan ambisi imperialnya. Ukraina dan sekutu Barat pun meminta agar Rusia menarik mundur semua pasukannya dari Ukraina.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaRusia Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca Selengkapnya