Uni Eropa raih Nobel Perdamaian
Merdeka.com - Komite Nobel di Ibu Kota Oslo, Norwegia, hari ini mengumumkan Uni Eropa sebagai pemenang Nobel Perdamaian tahun ini.
Menurut seorang anggota Komite Nobel tidak disebutkan identitasnya, Uni Eropa sudah berperan selama enam tahun meningkatkan perdamaian, demokrasi, dan hak asasi di Eropa. "Uni Eropa telah membantu mengubah Eropa dari benua perang menjadi benua damai," kata Ketua Komite Nobel Thobjorn Jagland, seperti dilansir BBC, Jumat (12/10).
Alhasil, Uni Eropa menjadi organisasi ke-21 yang meraih penghargaan bergengsi itu sejak ajang ini digelar pada 1901. Organisasi yang pernah meraih Nobel Perdamaian, di antaranya Pasukan perdamaian Perserikatan bangsa-Bangsa (1988), Komisi Tinggi PBB urusan Pengungsi (1981), dan Amnesty International (1977).
Uni Eropa meraih penghargaan ini ketika Benua Biru itu sedang diterpa krisis keuangan. Sejumlah negara tidak mampu membayar utang dan tingkat pengangguran meroket, seperti di Yunani serta Spanyol. Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz mengaku haru dan tersanjung atas Nobel Perdamaian itu.
Hasil ini cukup mengejutkan lantaran meleset dari perkiraan banyak pengamat. Kristin Berg Harpviken, Direktur Institut Penelitian Perdamaian di Oslo sekaligus pengamat Nobel, telah membuat daftar berisi tujuh kandidat terkuat, yakni Gene Sharp, Maggie Gobran, Jenderal Thein Sein, Radio Eho Moscow, Memorial Human Rights Center, Lina Ben Mhenni, dan Oscar Elias Biscet Gonzales.
Lebih dari setengah jam sebelum diumumkan, nama pemenang sudah bocor ke media. Radio pemerintah NRK melaporkan Uni Eropa bakal meraih Nobel Perdamaian, menurut sumber terpercaya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan ini Dikenal Jahil, Tapi Penemuannya Pernah Dapat Nobel Prize
Sebagai ilmuwan, ia pun tak suka hal-hal yang melulu serius. Ia sering melakukan kejahilan kepada teman-temannya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Rusia ini Berani Tentang Teori Einstein dan Dianggap Usang
Albert Einstein, seorang ilmuwan penerima nobel yang teorinya diakui dunia, tiba-tiba ditentang di zaman sekarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Perempuan Militer, Bertugas Jatuhkan Bom dan Selalu Tepat Sasaran ke Arah ke Musuh
Bahkan, Jerman menjuluki pilot pengebom Rusia sebagai Nachthexen, atau “penyihir malam”.
Baca SelengkapnyaPenemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaPeran Megawati dalam Pengusulan NU dan Muhammadiyah Pemenang Zayed Award 2024
Megawati menyambut gembira pelaksanaan penganugerahan Zayed Award tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaCurhat Diah Permatasari, Bangga dan Bersyukur Anaknya yang Tampan Raih Beasiswa Universitas di Amerika
Tak hanya berprestasi di bidang olahraga, Marco juga memiliki prestasi di bidang akademik.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca Selengkapnya