Uni Emirat Arab peringatkan warganya agar tidak kunjungi Ukraina
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) kemarin memperingatkan warganya agar tidak mengunjungi Ukraina di tengah kerusuhan sedang berkecamuk di Ibu Kota Kiev.
Wakil Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Abdullah bim Mohammed bin Butti Al-Hamed, mendesak warganya berada di Ukraina agar menjauh dari tempat-tempat pertemuan dan demonstrasi, seperti dilansir situs xinhuanet, Jumat (21/2), mengutip laporan kantor berita Uni Emirat Arab, WAM.
Dia juga meminta warga UAE berkoordinasi dengan Kedutaan Besar UAE di Kiev untuk mengatur kepergian warganya dari negara Eropa Timur itu.
Al-Hamed juga meminta warga Emirat agar mematuhi peringatan itu sampai pemberitahuan lebih lanjut dan berhati-hati ketika mereka bepergian ke luar negeri.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin sepakat untuk bekerjasama dengan Uni Eropa dalam menanggapi kerusuhan berkecamuk di Ukraina.
"Dalam pembicaraan telepon antara kedua pemimpin tersebut, mereka menggarisbawahi pentingnya koordinasi dalam mendukung diakhirinya kerusuhan dan penyelesaian politik demi kepentingan rakyat Ukraina," kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.
Sementara dari pernyataan terpisah dikeluarkan pada hari yang sama, Gedung Putih mendesak Presiden Ukraina Viktor Yanukovych agar segera menarik pasukan keamanannya dari pusat Kota Kiev dan menyelesaikan konflik itu secara politik.
"Kami marah oleh perbuata pasukan keamanan Ukraina, yang menembakkan senjata otomatis ke arah rakyat mereka sendiri," ujar Gedung Putih, yang mendesak pemerintah Ukraina agar menghormati hak protes secara damai, dan agar pemrotes untuk menyampaikan pendapat mereka secara damai.
Gedung Putih menanggapi meningkatnya kerusuhan di pusat Kota Kiev, antara pasukan keamanan dan pemrotes. Pemerintah Kota Kiev menyatakan sedikitnya 67 orang telah tewas dalam tiga hari kerusuhan.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, mengatakan menteri luar negeri Uni Eropa kemarin sepakat untuk mensahkan sanksi terhadap Ukraina, termasuk pembekuan aset, larangan visa dan larangan atas ekspor perlengkapan anti-huru hara.
Ashton mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tersebut bahwa kerusuhan di Ukraina mesti segera diakhiri dan setiap peningkatan mesti dihindari.
Untuk menekan pemerintah Ukraina, Washington dua hari lalu memberlakukan larangan visa kepada 20 pejabat senior Ukraina dan lainnya, yang dituduhnya berada di belakang penindasan kerusuhan atas pemrotes di pusat Kota Kiev.
Para pemrotes di Kiev meletup pada November tahun lalu, setelah Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mundur dari kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan malah berpaling ke Rusia. Protes itu berubah jadi kerusuhan pada pertengahan Januari dan telah meningkat tajam padapekan ini.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uni Emirat Arab Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Genosida di Gaza
Uni Emirat Arab normalisasi hubungan dengan Israel sejak 2020.
Baca SelengkapnyaIsrael Bakal Alami Kelangkaan Pangan Secara Mendadak, Ini Penyebabnya
Serangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Lima Hari Terjadi 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Data Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaPencarian Korban Kapal Tenggelam di Selayar, Lima Ditemukan Meninggal Dunia dan 18 Masih Hilang
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaNegara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaPihak Harun Al Rasyid yang Tewas Ditembak saat Tragedi Pemilu 2019 Belum Dapat Hasil Autopsi, Ini Kata Polri
Nama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca SelengkapnyaKRI dr. Radjiman Wedyodiningrat Singgah di Jeddah Usai Kirim Bantuan ke Palestina, Satgas Beragama Muslim Dapat Hadiah Spesial
Prajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaPencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnya