Merdeka.com - Fayhan al-Ghamdi, ulama tersohor di Arab Saudi pemerkosa sekaligus pembunuh putrinya sendiri berumur lima tahun, pekan lalu dibebaskan dari penjara setelah dia setuju membayar hukuman denda Rp 483 juta.

Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Senin (4/2), ulama bejat itu ditangkap pada November tahun lalu karena menyiksa putrinya hingga tewas. Dia hanya menjalani hukuman ringan yaitu penjara dua bulan kemudian dibebaskan karena setuju membayar denda. Ulama itu membayar denda untuk menghindari hukuman mati.

Kelompok pegiat hak asasi menuntut pengadilan menjatuhi hukuman lebih berat kepada Ghamdi.

Lamaa, nama putri Ghamdi itu tewas November tahun lalu di ruang unit gawat darurat di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Riyadh.

Selama sepekan Lamaa menderita karena patah tangan, kepala retak, dan sekujur tubuhnya lebam. "Ayahnya menyiksa Lamaa dengan segala cara," kata ibu Lamaa yang sudah bercerai dengan suaminya ketika itu.