Merdeka.com - Ulama terkenal Arab Saudi kabur ke luar negeri setelah mengkritik pemerintah terkait reformasi radikal bidang hiburan.

Emad Al-Moubayed, merupakan ulama dan mantan imam di Masjid King Abdulaziz, Dammam. Dia mengunggah video di akun Twitternya pekan lalu, di mana dia menentang perubahan yang dilakukan pemerintah Saudi dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam videonya, seperti dikutip dari laman Middle East Monitor, Rabu (22/2), dia menyerukan otoritas terkait agar "takut pada Allah" karena mengimplementasikan perubahan sosial yang "menghapuskan nilai-nilai Islam, dan mengganti identitas Islam dengan identitas lain".

Moubayed langsung mengarahkan kritiknya kepada pengurus Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi), Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), dan Kepala Otoritas Bidang Hiburan dan sekaligus penasihat Putra Mahkota, Turki Al-Sheikh.

Sehari setelah unggahan tersebut, Moubayed menggunggah video baru yang mengklarifikasi pernyataan sebelumnya.

"Beberapa orang mungkin salah paham dengan apa yang saya sebutkan dalam kata-kata dan video saya sebelumnya. Saya akan mengklarifikasi dan menegaskan bahwa negara kita, para pemimpinnya, dan rakyatnya menikmati kesejahteraan, keamanan, keselamatan, dan pembangunan yang luar biasa hebat," jelasnya.

Kemudian muncul tagar #WhereIsEmadMoubayed dan menjadi trending di Twitter, setelah otoritas Saudi mengumumkan pada Senin telah menangkap seorang pria karena melanggar UU kejahatan siber.

Kemudian ada akun Twitter yang mengatasnamakan Moubayed mengatakan dia tidak ditangkap, tapi melarikan diri ke luar negeri.

"Dengan rahmat Allah, saya bisa meninggalkan negara saya dan tiba di negara yang aman, alhamdulillah," tulis akun yang diduga milik Moubayed itu,

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi mulai mengizinkan berbagai acara hiburan seperti konser musik dan bioskop. Tokoh agama dan ulama yang mengkritik kebijakan banyak yang ditangkap.