Twitter Hapus Ribuan Akun Buzzer China, Rusia, Turki
Merdeka.com - Twitter menghapus puluhan ribu akun propaganda yang disponsori pemerintah tiga negara yaitu China, Rusia, dan Turki.
Jaringan akun pendengung (buzzer) terbesar adalah terkait pemerintah China. Totalnya 23.750 akun yang kemudian ada 150 ribu aku lain yang menggaungkan cuitan dari 23 ribu akun tersebut.
Para pendengung tersebut memiliki koordinasi untuk menyebarkan narasi pemerintah komunis China.
"Pada umumnya seluruh jaringan ini terlibat dalam sejumlah aktivitas-aktivitas manipulaif dan terkoordinasi. Mereka seringnya berkicau dalam bahasa China dan menyebarkan narasi-narasi geopolitik yang pro Partai Komunis China," tulis Twitter via blognya, Jumat (12/6).
Kementerian Luar Negeri China merespons kabar ini dengan meminta Twitter agar turut menghapus akun-akun yang menghina China.
Dilansir Channel News Asia, jubir Kemlu China berkata negaranya menjadi sasaran kebohongan di banyak platform.
Twitter sebetulnya diblokir di China. Hingga hari ini, Facebook, Google, bahkan Wikipedia diblokir di negara itu.
Sebelumnya, Twitter juga pernah mendeteksi akun pendengung terkait pemerintah China ketika demonstrasi Hong Kong sedang memuncak.
Buzzer pemerintah China itu bekerja untuk menyebarkan narasi Beijing tentang protes Hong Kong. Taiwan juga kerap menjadi sasaran oleh para pendengung tersebut.
Twitter juga mengumumkan fitur baru yang sedang dalam tahap uji coba coba. Jejaring sosial mikroblog itu berharap pengguna terlebih dahulu membaca suatu artikel sebelum mengunggah atau menyebarkan artikel tersebut.
Dilansir dari GSM Arena, Jumat (12/6), hal ini diumumkan oleh akun Twitter Support.
"Berbagi artikel dapat menciptakan percakapan, sehingga Anda mungkin ingin membacanya sebelum menggunggahnya di Twitter," tulis akun @TwitterSupport.
"Untuk membantu mempromosikan diskusi, kami sedang melakukan uji coba di Android, yaitu ketika Anda retweet sebuah artikel yang belum Anda buka di Twitter, kami mungkin akan bertanya apakah Anda ingin membukanya terlebih dahulu," jelas Twitter.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Empat Warganya Jadi Korban, China Minta Kedubes Terapkan Tanggap Darurat Seusai Ledakan Smelter di Morowali
Kementerian Luar Negeri China terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lainnya serta pemerintah daerah terkait kecelakaan itu.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaMenlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Retno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca Selengkapnya