Trump Ancam Saudi: Pangkas Pasokan Minyak atau Kehilangan Dukungan Militer
Merdeka.com - Di tengah situasi Amerika Serikat menekan Arab Saudi untuk menghentikan perang harga minyak dengan Rusia, Presiden AS Donald Trump memberi ultimatum kepada Saudi.
Laman the New York Times melaporkan, Jumat (1/5), empat orang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada kantor berita Reuters kemarin, pada sambungan telepon 2 April lalu Trump mengatakan kepada Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman (MBS), Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sudah mulai memangkas produksi minyak dan dia tidak punya kuasa untuk mencegah anggota parlemen meloloskan undang-undang penarikan pasukan AS dair Saudi.
Trump juga pada awal April mengancam akan memberlakukan tarif impor minyak dari Saudi dan Rusia.
Ancaman AS terhadap sekutunya selama 75 tahu ini sebelumnya tidak pernah dilaporkan ke publik.
Sumber AS yang mengatakan kepada Reuters menuturkan, Pangeran MBS sangat terkejut dengan ancaman Trump itu sampai-sampai dia menyuruh para pejabatnya meninggalkan ruangan supaya dia bisa melanjutkan diskusi secara pribadi dengan Trump.
Trump menyampaikan ancamannya ini kepada MBS 10 hari sebelum OPEC dan non-OPEC sepakat untuk memangkas produksi minyak 9,7 juta barel per hari untuk bulan Mei dan Juni.
Pandemi Corona membuat permintaan minyak mentah turun drastis dan membuat harga turun.
Meski sudah ada kesepakatan untuk memotong sepersepuluh produksi minyak global, harga minyak terus jatuh ke angka terendah dalam sejarah.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters, pemerintahan Trump memastikan kepada sang pemimpin Saudi itu, tanpa pemangkasan produksi maka "tidak akan ada cara untuk mencegah Kongres AS menerbitkan undang-undang penarikan pasukan AS dari Saudi.
Sang pejabat menggambarkan argumen yang disampaikan pemerintahan AS melalui berbagai saluran diplomatik kepada Saudi kira-kira berbunyi: "Kami melindungi industrimu sementara kamu menghancurkan industri kami."
Reuters bertanya kepada Trump dalam wawancara pada Rabu malam di Gedung Putih saat dia tengah memberikan keterangan pers dalam berbagai hal tentang pandemi corona.
Ketika ditanya apakah dia mengatakan kepada MBS bahwa AS akan menarik mundur pasukan dari Saudi, Trump menjawab, "Saya tidak perlu mengatakannya kepada dia."
"Bagi saya dia (MBS) dan Presiden Putin, Vladimir Putin, sangat-sangat rasional," kata Trump. "Mereka tahu ada masalah dan kemudian inilah yang terjadi."
Saat ditanya apa yang dia katakan kepada MBS, Trump mengatakan: "Mereka sempat sulit mengambil keputusan. Lalu saya dan dia berbicara di telepon hingga kami mencapai kesepakatan untuk memangkas produksi."
Kantor pemerintah Saudi tidak merespons permintaan komentar terhadap masalah ini. Seorang pejabat SAudi yang enggan disebut namanya menekankan, kesepakatan itu menggambarkan niat baik semua negara OPEC.
"Arab Saudi, AS dan Rusia berperan penting dalam OPEC dan kesepakatan pemangkasan produksi minyak, tapi tanpa kerja sama 23 negara lainnya yang ikut terlibat dalam kesepakatan maka itu tidak akan terjadi," kata dia yang menolak mengomentari pembicaraan telepon Trump dengan MBS.
Sepekan sebelum Trump menelepon MBS, Senator Republik Kevin Cramer dan Dan Sullivan mengusulkan undang-undang penarikan mundur semua pasukan AS, sistem pertahanan dari Saudi kecuali Saudi bersedia memangkas produksi minyak.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPenampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaPotret Arab Saudi Bak Eropa, Dulu Terkenal Panas Minta Ampun Sekarang Turun Salju Suhunya Sampai Minus
Jika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini
Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya