Tragedi MH17, bisakah Rusia diseret ke pengadilan Internasional?
Merdeka.com - Menurut laporan akhir tim penyelidik Belanda, pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina Timur pada 17 Juli tahun lalu ditembak oleh rudal BUK buatan Rusia. Peristiwa itu menewaskan seluruh 298 penumpang, termasuk 12 di antaranya warga negara Indonesia.
Penyelidikan itu sebetulnya bertujuan mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan kunci seperti, apa yang menyebabkan pesawat hancur di udara? Mengapa pesawat itu terbang di wilayah konflik?
Laporan akhir penyelidikan memang tidak menyebutkan siapa pihak yang telah menembak jatuh pesawat itu. Negara Barat menuding militan pro-Rusia sebagai pelaku namun Kremlin selama ini selalu menyangkal dan menyalahkan militer Ukraina. Penyelidikan kriminal terpisah kini masih dilakukan.
Laporan akhir juga menyatakan wilayah udara di Ukraina Timur harusnya tidak menjadi jalur penerbangan sipil, seperti dilansir situs The Week, tiga hari lalu.
Pertanyaan besarnya masih belum terjawab: siapa yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat itu? Kremlin mengeluarkan pernyataan yang mengecam laporan akhir tim penyelidik Belanda. Mereka menyebut laporan itu bias dan bertendensi politik.
Pejabat Rusia dari Almaz-Antey, perusahaan pembuat rudal BUK, dua hari lalu mengatakan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penembakan terjadi di gedung konser musik di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaPetugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca Selengkapnyaugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca Selengkapnya