Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiga Orang Tewas Kena Peluru di India Saat Unjuk Rasa Penolakan UU Kewarganegaraan

Tiga Orang Tewas Kena Peluru di India Saat Unjuk Rasa Penolakan UU Kewarganegaraan Aksi Protes di India. ©2019 REUTERS/Adnan Abidi

Merdeka.com - Aksi unjuk rasa menentang UU Amandemen Kewarganegaran atau Citizenship Amandement Act (ACC) kembali pecah di berbagai kota di India dan berujung ricuh yang menyebabkan vandalisme, pengrusakan, pembakaran, dan sedikitnya tiga orang tewas. Dua orang meninggal di Mangalore, negara bagian Karnataka karena terkena peluru, dan seorang lainnya meninggal di Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh karena luka tembak, pada Kamis (19/12).

Polisi melemparkan peluru gas air mata, menggunakan tongkat pemukul dan menembak ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa di Mangalore.

Sumber-sumber kepolisian mengatakan para pengunjuk rasa berusaha mengepung kantor polisi Mangalore Utara dan mencoba menyerang anggota polisi. Polisi mengatakan dua orang terkena peluru polisi dan kemudian meninggal di rumah sakit, sebagaimana dilansir dari India Today, Jumat (20/12).

Pemerintah Karnataka memblokir jaringan internet di distrik Dakshina Kannada pada Kamis malam selama 48 jam setelah dua orang tewas dalam penembakan polisi selama unjuk rasa di Mangalore atas UU bias agama tersebut.

Bentrokan juga pecah di negara bagian Distrik Sambhal, Uttar Pradesh. Pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu dan membakar kendaraan. Mohammad Wakeel (25) terluka akibat tembakan senjata api ketika ia melewati daerah kota tua tempat bentrokan terjadi, kata keluarganya. Tetapi polisi membantah bahwa ini ada hubungannya dengan unjuk rasa atau tindakan polisi.

Dua bus dibakar, satu di Lucknow dan yang lainnya di Sambhal. Massa juga menargetkan dua pos polisi di ibukota negara bagian itu, membakar salah satunya.

Sebanyak 18 anggota polisi; 16 di Lucknow dan dua di Sambhal - terluka, kata mereka. Secara keseluruhan, 112 demonstran ditahan sehubungan dengan kekerasan di negara bagian tersebut. Polisi juga menahan lebih dari 3.000 orang di bawah penahanan preventif.

Pemerintah negara bagian memerintahkan pemblokiran jaringan internet seluler dan layanan SMS di seluruh Uttar Pradesh hingga Sabtu siang. Tujuannya untuk mencegah penyalahgunaan media sosial untuk menyebarkan provokasi dan memicu masalah hukum dan ketertiban.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Penemuan Tupai Raksasa di India dengan Bulu Berwarna Pelangi

Heboh Penemuan Tupai Raksasa di India dengan Bulu Berwarna Pelangi

Kehebohan muncul di India akibat penemuan Tupai Raksasa Malabar, disebut 'tupai pelangi' karena bulu berwarna. simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Kedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.

Baca Selengkapnya
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

India Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu

Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.

Baca Selengkapnya