Merdeka.com - Pemerintah Thailand hari ini mulai melakukan negosiasi perdamaian dengan kelompok pemberontak muslim. Hal ini ditujukan untuk mengakhiri konflik yang berlangsung hampir satu dekade di tiga provinsi mayoritas berpenduduk muslim di sebelah selatan Negeri Gajah Putih itu.

Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Kamis (28/3), langkah pertama pembicaraan dimulai antara pihak keamanan Thailand dengan salah satu kelompok pemberontak yakni Barisan Revolusi Nasional. Pembicaraan diadakan di Ibu Kota Kuala Lumpur, Malaysia.

Mantan ajudan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Ahmad Zamzamin, menjadi fasilitator pembicaraan damai di antara keduanya.

Namun, Komandan Militer Wilayah Chor Ai-RongLetnan Jenderal Udomchai Thammasarorat, mengatakan sebelum diadakan pembicaraan sebuah bom yang diletakkan di pinggir jalan meledak di Distrik Chor Ai-Rong, di Provinsi Narathiwat, 840 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Bangkok. Ledakan bom menewaskan tiga tentara yang sedang berpatroli di area itu dan mencederai lima tentara lainnya.

Pejabat tidak disebutkan namanya mengatakan penyerangan itu terjadi di sebuah desa yang merupakan tempat tinggal pemimpin kelompok separatis muslim yang saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Thailand.

"Kami menduga insiden ini merupakan perbuatan kelompok militan lokal yang ingin menghalangi pembicaraan damai yang berlangsung di Kuala Lumpur," kata Udomchai

Lebih dari 5.300 orang terbunuh dalam konflik yang terjadi di provinsi mayoritas berpenduduk muslim di Thailand sejak 2004 lalu.