Tersangka Bom Boston sempat telepon ibunya sebelum meninggal
Merdeka.com - Satu tersangka Bom Boston, Tamerlan Tsarnaev, ternyata sempat menelepon ibunya dan menjelaskan dirinya sedang terlibat baku tembak dengan polisi yang terjadi Jumat pagi.
"Para polisi, mereka mulai menembaki kami, mereka mengejar kami," kata Tamerlan kepada ibunya Zubeidat Tsarnaeva, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (22/4).
Saat itu dirinya sempat melempar bom panci ke arah polisi saat terjadi baku tembak di pinggiran Kota Watertown, setelah sebelumnya dia dan saudaranya, Dzhokhar Trarnaev, menembakkan lebih dari 200 peluru. Kemudian, sebelum akhirnya Tamerlan menutup teleponnya, dia sempat mengatakan 'Mama, saya sayang mama'.
Ketika dirinya kehabisan peluru, polisi mengatakan tersangka sempat melakukan serangan tiba-tiba, sebelum akhirnya dia berhasil dilumpuhkan dan ditinggalkan oleh saudaranya, Dzhokhar.
Seperti dikutip koran the Wall Strett Journal, beberapa hari lalu Zubeidat Tsarnaeva sempat menelepon anaknya setelah insiden ledakan bom di acara Boston Marathon Internasional di Kota Boston, Negara Bagian Massachusaetts, pada Senin pekan lalu. Zubeidat saat itu mengkhawatirkan keadaan anaknya itu.
Namun, yang mengejutkan, Tamerlan justru meminta ibunya agar tidak cemas. "Mama, kenapa kamu khawatir?," ucap dia sambil tertawa.
Zubeidat dan suaminya, Anzor Tsarnaev, mengklaim bahwa anak tertua mereka itu mendapat telepon dari Biro Penyelidik Federal (FBI) dan menuduh pemuda 26 tahun itu sebagai pelaku pengeboman. Namun, Tamerlan merespon tudingan FBI itu dan mengatakan 'Itu masalah Anda'.
Anzor mengatakan Tamerlan, yang terbunuh setelah insiden baku tembak dengan polisi pada 19 April kemarin, sempat menelepon ibunya dua atau tiga hari setelah tragedi Bom Boston untuk memberitahu terkait adanya telepon dari FBI itu.
Saat ini, orang tua kedua pelaku berencana untuk mendatangi Amerika untuk melihat anaknya, Dzhokhar Tsarnaev, yang ditangkap dalam keadaan hidup. Pemuda 19 tahun itu ditangkap saat bersembunyi di sebuah perahu setelah kematian abangnya.
Zubeidat Tsarnaeva mengatakan kepada stasiun televisi ABC World News melalui sambungan telepon bahwa dirinya takut anaknya akan mendapat hukuman mati.
"Saya kehilangan dua anak saya," kata Zubeidat sambil menangis. "Keluarga saya sekarang tercemar."
Namun, Zubeidat tidak mengatakan kapan dia dan suaminya berencana untuk melakukan perjalanan ke Negeri Adikuasa itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibunda Bercucuran Air Mata Bela Tamara Tyasmara: Kamu Dihujat Mama Enggak Terima
Tangisan Ristya pecah ketika habis-habisan membela Tamara yang kerap sasaran hujatan warganet karena dianggap membela YA, kekasih tersangka pembunuh anaknya.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV
Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaSadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaIbunya Pramugari, Begini Reaksi Bocil Bertemu Sang 'Mommy' di Pesawat, Curi Perhatian
Tengah berada di sebuah penerbangan, sosoknya kedapatan bertemu dengan sang ibu yang berprofesi sebagai pramugari.
Baca SelengkapnyaKelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaMomen Pacar Tamara Tyasmara Baru Bangun Tidur Ditangkap Polisi, Ada Ibu Kerudung Merah Nangis
Pelaku terancam dijerat pasal pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaTangisan Bocah Cilik Asal Meksiko Merengek pada Ayahnya, Ternyata Ungkap Permintaan Mengejutkan yang Jadi Sorotan
Secara tiba-tiba ia menangis di hadapan ayahnya dan mengungkap sebuah permintaan yang begitu mengejutkan.
Baca SelengkapnyaAyah Tenggelam Usai Tolong Keluarga saat Perahu Terbalik, Istri Meninggal dan Anak Selamat
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca Selengkapnya