Teror eskalator terulang di China, balita tewas terjepit di stasiun

Merdeka.com - Eskalator yang rusak kembali merenggut korban jiwa di Republik Rakyat China. Seorang bocah lima tahun tewas terjepit tangga berjalan di stasiun kereta Kota Chongqing, kemarin (8/10) saat kondisi ramai.

Shanghaiist melaporkan insiden ini terjadi sangat cepat. Bocah itu digandeng sang ibu dan kakaknya, ketika tiba-tiba salah satu bagian eskalator retak, membuat anak malang ini terperosok ke roda yang memutar pegangan tangan secara otomatis.

Ibu dan kakak bocah nahas itu hanya bisa menangis, ketika polisi berusaha menyelamatkan anak itu dari himpitan mesin eskalator. Dia tewas seketika.

Pihak stasiun belum berkomentar mengapa eskalator mereka tiba-tiba rusak. Ini adalah insiden kesekian kalinya menyangkut tangga berjalan di Negeri Tirai Bambu.

Pada 26 Juli lalu, eskalator mal Jingzhou menewaskan seorang ibu berusia 31 tahun bernama Xiang Liujan. Tidak diketahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab amblesnya eskalator berbahan metal itu. Akibat kejadian ini nyawa Xiang Liujan melayang setelah operasi penyelamatan selama empat jam oleh petugas damkar.

Hanya berselang dua hari dari insiden Jongzhou, eorang balita terluka di bagian lengannya karena terjepit di eskalator sebuah pusat perbelanjaan. Korban terpaksa diamputasi.

Biro Pengawasan Teknis pemerintah memeriksa puluhan eskalator di kota-kota besar China karena maraknya insiden serupa. Belum ada kesimpulan resmi, apa yang memicu kecelakaan tragis di banyak tempat itu.

Maraknya insiden di eskalator membuat banyak warga China trauma. Sebuah video merekam bagaimana pengunjung mal tak lagi naik eskalator dengan cara biasa. Ada yang menjejakkan kedua kaki di masing-masing kaca, berjalan di tepian eskalator, sampai melompat sepanjang naik turun.