Terlibat Pertengkaran, Pengawal Raja Salman Ditembak Mati Temannya
Merdeka.com - Jenderal Abdulaziz al-Faghm, pengawal pribadi Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dikabarkan meninggal dunia dengan luka tembak, Minggu (29/9) dini hari waktu Saudi. Juru Bicara Polisi Mekah mengatakan, al-Faghm ditembak oleh temannya sendiri setelah terlibat pertikaian pribadi.
Dikutip dari Al Arabiya, al-Faghm tengah mengunjungi rekannya di Jeddah. Ketika itu pula, rekannya yang lain bernama Mamdouh bin Mishaal al-Ali datang bergabung.
Obrolan mereka berujung cekcok. al-Ali pun pergi meninggalkan rumah tersebut. Namun, selang beberapa waktu al-Ali kembali dengan membawa pistol. Timah panas langsung ditujukan al-Ali ke arah al-Faghm.
Ketika petugas keamanan tiba di lokasi kejadian, pelaku mencoba melakukan perlawanan. Akibatnya, lima orang petugas terluka. Petugas akhirnya menembak mati pelaku.
Al-Faghm sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya gagal tertolong.
Kematian al-Faghm tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarganya. Nama al-Faghm sempat menempati tren teratas di Twitter Saudi.
"Semoga Anda beristirahat dengan tenang, pahlawan. Saya tidak melihat apapun selain kebaikan dan kesetiaan dari Anda selama sepuluh tahun. Saya tidak percaya saya tidak akan melihat Anda lagi," ujar Ketua Otoritas Hiburan Turki al-Alsheikh di akun Twitternya.
Faghm dikenal sebagai pengawal berwajah dingin. Pria berperawakan tegap tinggi besar dan berkepala plontos itu setia mendampingi Raja Salman, dengan penuh kewaspadaan.
Sepuluh tahun lebih, al-Faghm mengabdi pada Raja Salman. Ketika Raja Abdullah wafat, ia pun terlihat hadir dengan wajah serius, meski tetap menyiratkan kesedihan.
Faghm lulus dari Pendidikan Militer Raja Khalid pada 1991. Ia kemudian ditugaskan dalam unit Brigade Khusus, sebelum akhirnya bergabung dalam tim pasukan pengawal kerajaan.
Keahliannya di bidang militer, nampaknya diturunkan dari sang ayah. Ketika Saudi masih dipimpin oleh Raja Abdulaziz, ayah al-Faghm mengabdi sebagai ajudan raja selama 30 tahun.
Dibandingkan pengawal lain, al-Faghm disebut memiliki keistimewaan. Pasalnya, dia mampu meraih lencana Pasukan Elit Saudi, Pasukan kontra-terorisme tingkat satu dan dua, serta pasukan gegana hanya dalam kurun waktu sepuluh tahun.
Faghm disebut memiliki kemampuan militer lengkap. Ia memegang sembilan lencana istimewa, termasuk lencana dari pasukan terjun payung Angkatan Laut dan Darat Amerika, pasukan elit penyelam, dan pasukan elit penerbang.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaTiba-Tiba Jatuh, Anggota TNI Meninggal saat Jaga Rapat Pleno Pemilu
Tim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJadwal di Jeddah Maju Jadi 9 Februari 2024, Berikut Daftar Tanggal Pencoblosan di Luar Negeri
PPLN Jeddah langsung berusaha secara intensif mencari tempat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes
Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag
Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaUlama Indonesia Tolak Mobil Mewah dari Raja Arab Saudi, Alasannya Bikin Haru
Natsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Casis TNI AL Ditusuk & Dibuang ke Jurang oleh Serda AAM, Keluarga Sudah Setor Rp200 Juta
Peristiwa tragis itu terjadi sejak tahun lalu dan keluarga baru mengetahuinya sekarang
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnya