Tentara Suriah bantai 250 warga sebuah desa
Merdeka.com - Tentara Suriah kembali dikecam komunitas internasional akibat kekerasan brutal di wilayah oposisi. Peristiwa paling anyar adalah pembantaian 250 warga desa di daerah Traimseh, Provinsi Hama, yang dibombardir sejak kemarin malam.
BBC melaporkan, Jumat (13/7), tentara menyerang desa mayoritas penganut muslim sunni itu dengan persenjataan lengkap, termasuk rudal jet tempur. Beberapa korban selamat mengaku tentara menjejerkan para korban dan menembak mereka dari jarak dekat.
Warga Traimseh, Fadi Sameh, menilai serangan ke desa itu sangat terencana karena pasukan khusus Presiden Basyar al-Assad sudah bersiaga sejak malam. "Milisi Assad sudah mengepung desa ini sejak kemarin, ketika tentara oposisi mundur dari desa ini, tentara pemerintah bersama milisi masuk membantai warga," kata Sameh.
Hingga berita ini dilansir, korban kemungkinan masih bertambah. Puluhan jenazah dan korban cedera dirawat di masjid-masjid desa itu. Berdasarkan penuturan saksi, serangan brutal ini membuat setiap warga desa itu kehilangan anggota keluarganya, termasuk anak-anak.
Utusan Khusus Bersama PBB dan Liga Arab Kofi Annan mengecam insiden kekerasan di Traimseh. "Saya sangat terkejut saat mendapat kabar adanya tindak kekerasan yang menimbulkan banyak korban tewas di Traimseh," kata Annan di Geneva, Swiss.
Annan menilai serangan tentara Suriah itu merusak rencana gencatan senjata. Dunia Internasional sedang mendesak Assad mematuhi proposal enam poin perdamaian untuk diwujudkan di negara yang berkonflik itu.
Sejak meletup November tahun lalu, konflik berdarah di Suriah antara pemerintah rezim Basyar al-Assad dan kelompok pembangkang belum menunjukkan tanda akan berakhir. Diperkirakan sudah lebih dari 16 ribu jiwa melayang akibat pertempuran kedua pihak.
Namun, saat ini satu per satu pejabat militer dan serdadu negeri itu membelot. Terakhir, kepala pengawal dan sobat karib Assad, Brigadir Jenderal Manaf Tlas, ikut membangkang dan lari ke Prancis.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaPulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca SelengkapnyaSejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua
Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Tangga Seratus Sibolga, Ada Gua Buatan Peninggalan Tentara Jepang
Sebuah peninggalan sejarah berupa anak tangga yang berjumlah ratusan kini menjadi salah satu objek wisata di Sibolga, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaDesa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat
Baca SelengkapnyaReuni SMA Setelah 40 Tahun Lulus, Geng Paruh Baya Ini Mendaki Gunung Atap Sumatra Pakai Seragam Sekolah
5 orang ini rayakan 40 tahun kelulusan dengan berdiri di atas Gunung yang memiliki nama yang mirip dengan nama SMA mereka.
Baca Selengkapnya