Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temuan DNA Tertua di Dunia Ungkap Kehidupan di Kutub Utara 2 Juta Tahun Lalu

Temuan DNA Tertua di Dunia Ungkap Kehidupan di Kutub Utara 2 Juta Tahun Lalu Kutub utara. ©2012 Awi.de

Merdeka.com - DNA tertua di dunia yang pernah ditemukan mengungkap ekosistem di Greenland atau sekitar Kutub Utara 2 juta tahun lalu. Menurut DNA tersebut, saat itu Kutub Utara dipenuhi oleh populasi mastodon atau spesies mamalia bergading besar dari genus Mammut.

DNA tersebut, yang ditemukan di dalam sedimen di Peary Land, Greenland, menunjukkan bagaimana kehidupan di periode yang lebih hangat dalam sejarah Bumi.

Bentang alam, yang sekarang menjadi gurun kutub yang keras, pernah menampung pepohonan, karibu, dan mastodon. Beberapa tumbuhan dan hewan yang tumbuh subur di sana sekarang ditemukan di lingkungan Kutub Utara, sementara yang lain hanya ditemukan di hutan boreal yang lebih beriklim sedang.

"Apa yang kami lihat adalah ekosistem tanpa analog modern," kata Eske Willerslev, ahli genetika evolusioner Universitas Cambridge dan penulis senior studi tersebut, yang diterbitkan di Nature, dikutip dari laman Scientific American, Kamis (8/12).

DNA purba yang baru dianalisis berasal dari formasi batuan kaya fosil di Peary Land yang disebut Kap København, yang mengawetkan sedimen dari daratan dan muara sisi laut yang dangkal. Formasi tersebut, yang sebelumnya diperkirakan berusia sekitar 2 juta tahun oleh para ahli geologi, menghasilkan banyak sekali fosil tumbuhan dan serangga, tetapi hampir tidak ada tanda-tanda mamalia.

Analisis DNA sekarang mengungkapkan 102 genera tanaman yang berbeda, termasuk 24 yang tidak pernah ditemukan menjadi fosil dalam formasi, dan sembilan hewan, termasuk kepiting tapal kuda, kelinci, angsa, dan mastodon.

Willerslev mengatakan temuan baru ini "mengejutkan", karena tidak ada yang mengira mastodon tersebar sejauh itu di utara.

Para peneliti mulai mengumpulkan sedimen dari Peary Land pada 2006, tapi perlu waktu bertahun-tahun bagi teknologi untuk mengejar ambisi mereka.

"Setiap saat kami ada kemajuan dalam ekstraksi DNA dan merangkai teknologi, kami berusaha melihat kembali sampel-sampel ini, dan kami gagal dan gagal lagi," jelas Willerslev.

Selama bertahun-tahun, tim tidak bisa mengekstraksi DNA dari sampel.

Akhirnya dua tahun lalu, para peneliti berhasil mengekstraksi DNA yang telah rusak parah tersebut. Mereka lalu bisa membandingkan fragmen DNA dengan genom spesies modern. Kesamaan dalam penguraian genom mengungkap beberapa spesies yang tertinggal dalam DNA tersebut merupakan nenek moyang spesies modern.

Willerslev mengatakan, 2 juta tahun lalu situs Kap København adalah garis pantai berhutan tempat sungai mengalir ke muara. Sungai itu mengandung fragmen DNA dari daratan ke lingkungan laut, di mana DNA itu diawetkan. Itulah mengapa para peneliti menemukan bukti kepiting tapal kuda—sebuah keluarga yang tinggal lebih jauh ke selatan saat ini—bersama DNA dari karibu. Mereka juga menemukan bukti karang, semut, kutu, dan lemming.

Tumbuhan yang mendominasi bentang alam ini termasuk willow dan birch, yang ditemukan di bagian selatan Greenland saat ini. Ada juga pohon yang sekarang hanya ditemukan di hutan beriklim sedang, seperti poplar dan cedar, menurut penulis lain studi ini, Mikkel Pedersen, ahli geografi fisik di Universitas Kopenhagen.

Suhu rata-rata antara 11 dan 19 derajat Celcius lebih tinggi dari hari ini. Tapi Greenland berada di garis lintang yang sama seperti sekarang—artinya lanskap kuno ini bermandikan kegelapan 24/7 selama hampir setengah tahun. Fakta bahwa tumbuhan dapat bertahan hidup meski dalam waktu lama tanpa sinar matahari adalah bukti kekuatan adaptasi evolusioner, jelas Willerslev.

Kelompok organisme yang hidup di Greenland 2 juta tahun lalu juga mampu bertahan dan menghasilkan keturunan, seperti karibu modern, yang kini hidup di kondisi Kutub Utara yang jauh lebih dingin. Willerslev mengatakan, mempelajari urutan genetik hewan purba ini dapat mengungkapkan adaptasi yang dapat membantu spesies Kutub Utara bertahan hidup saat ini karena perubahan iklim yang disebabkan manusia.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Penemuan Fosil Cacing Predator Kuno Berukuran Raksasa yang Hidup 500 Juta Tahun Lalu

Heboh Penemuan Fosil Cacing Predator Kuno Berukuran Raksasa yang Hidup 500 Juta Tahun Lalu

Ekspedisi Greenland mengungkap Timorebestia, fosil cacing raksasa, menulis ulang sejarah predator prasejarah.

Baca Selengkapnya
Kasih Ibu Sepanjang Masa, Arkeolog Temukan Jasad Seorang Ibu Sedang Peluk Anaknya Berusia 1.000 Tahun

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Arkeolog Temukan Jasad Seorang Ibu Sedang Peluk Anaknya Berusia 1.000 Tahun

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Arkeolog Temukan Jasad Seorang Ibu Sedang Peluk Anaknya Berusia 1.000 Tahun

Baca Selengkapnya
Bikin Arkeolog Terperanjat, Gua Berusia 7.000 Tahun di Saudi Ini Dipenuhi Tumpukan Tulang Belulang

Bikin Arkeolog Terperanjat, Gua Berusia 7.000 Tahun di Saudi Ini Dipenuhi Tumpukan Tulang Belulang

Arkeolog sedang melakukan tes DNA terhadap tulang-tulang ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Arkeolog Temukan Ratusan Mumi Misterius di Gurun China, Dibungkus Kain Wol Warna Warni

Arkeolog Temukan Ratusan Mumi Misterius di Gurun China, Dibungkus Kain Wol Warna Warni

Mumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim.

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Hewan Mamalia Karnivora Mirip Kucing Berusia 33 Juta Tahun Lalu

Penemuan Spesies Baru Hewan Mamalia Karnivora Mirip Kucing Berusia 33 Juta Tahun Lalu

Ahli paleontologi temukan mamalia mirip kucing tak diketahui yang hidup 30 juta tahun lalu. Penemuan ini berasal dari penelitian lapangan 2017 di Valeč.

Baca Selengkapnya
Berapa Sih Tinggi Rata-Rata Perempuan di Seluruh Dunia? Ini Jawabannya

Berapa Sih Tinggi Rata-Rata Perempuan di Seluruh Dunia? Ini Jawabannya

tinggi badan wanita di seluruh dunia sangat bervariasi karena faktor-faktor seperti genetika dan akses terhadap nutrisi.

Baca Selengkapnya
8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.

Baca Selengkapnya
10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini

10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini

Ada banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.

Baca Selengkapnya
7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

Gurun di seluruh dunia memegang tempat unik sebagai lingkungan yang ekstrem, dengan luas tanah yang sangat besar dan suhu yang dapat mencapai tingkat tertinggi.

Baca Selengkapnya