Merdeka.com - Pejuang Taliban bersenjatakan mortir dan granat menyerang sebuah penjara di sebelah barat laut Pakistan, dan membuat sekitar 250 tahanan melarikan diri setelah terjadinya baku tembak dengan aparat keamanan.

Setidaknya 12 orang, termasuk enam polisi tewas, dan delapan orang lainnya terluka dalam serangan dilakukan oleh pejuang Taliban yang menyamar dengan seragam polisi, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Selasa (30/7).

Pejabat intelijen Pakistan enggan disebutkan namanya mengatakan insiden serangan di Kota Dera Ismail Khan itu terjadi kemarin dengan ditandai sebuah ledakan besar.Para pejuang kemudian meledakkan serangkaian bom yang lebih kecil untuk menghancurkan dinding penjara.

Pasukan keamanan kemudian terlibat baku tembak dengan penyerang, yang meneriakkan kata-kata, 'Allah Maha besar' serta 'Hidup Taliban'.

"Polisi dan pasukan penegak hukum lainnya mengamankan penjara," kata pejabat senior pemerintah, Mushtaq Jadoon. Dia menjelaskan pihak berwenang telah menerapkan jam malam di kota itu dan meminta warga untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Dia juga mengatakan sedikitnya 248 tahanan meloloskan diri, enam di antaranya kemudian ditangkap kembali. Dia menyatakan sekitar 30 orang di antara mereka adalah dedengkot militan.

Militer Pakistan menegaskan bahwa pihaknya telah dikerahkan untuk menangani serangan itu.

Beberapa pejuang Taliban menggunakan pengeras suara dan memanggil nama-nama tahanan untuk keluar dari penjara yang sudah rusak parah.

Kepala penjara provinsi Khalid Abbas mengatakan para penyerang melarikan diri setelah terlibat baku tembak selama tiga jam dengan pasukan keamanan.

Kelompok Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok ini menyatakan bahwa lebih dari 100 pejuang telah menyerang penjara.

Taliban telah melancarkan pemberontakan mematikan melawan pemerintah selama beberapa tahun yang menewaskan ribuan personel keamanan dan warga sipil.