Takut jadi kota hantu, wali kota tawarkan Rp 29 juta bagi pendatang
Merdeka.com - Wali Kota di sebuah kota terpencil bernama Bormida, Italia, menjanjikan uang sebesar 2.000 Euro (setara Rp 29,1 juta) bagi siapa pun yang mau pindah ke kota tersebut. Jumlah sebesar itu dibagikan sebagai upaya penyelamatan agar wilayah tersebut tidak berubah jadi kota hantu.
Kota yang berada dekat pegunungan dan berdiri sekitar 420 meter di atas permukaan laut itu memiliki populasi penduduk sekitar 394 orang. Kini jumlah tersebut semakin berkurang saat banyak orang memilih untuk mengadu nasib di kota besar.
"Dalam beberapa dekade terakhir, populasi di kota ini semakin menyusut ketika orang-orang muda memilih pergi untuk mencari pekerjaan di kota besar seperti Savona atau sekitarnya. Karena itu kami membuat inisiatif ini agar kota jadi hidup kembali," kata wali kota Daniele Galliano, seperti dilansir dari laman the Guardian, Selasa (9/5).
Galliano menuturkan proposal dana permintaan yang akan diberikan kepada pendatang baru di kota ini tengah berada dalam peninjauan dewan lokal. Jika semua sudah disetujui, maka mulai tahun depan siapa pun yang pindah, menyewa tempat, atau membeli properti di Bormida maka akan diberi uang.
"Kami masih berada dalam tahap proses, tapi kami akan menyambut para pendatang baru yang bersedia tinggal di sini dengan baik. Di sini, kami merupakan komunitas kecil yang ramah. Tempat tinggal kami berada di daerah pegunungan dan tidak jauh dari laut, jadi udara di sini sangat segar dan bersih. Inilah gaya hidup sehat sesungguhnya," tuturnya.
Pengumuman tersebut diunggah Galliano lewat akun media sosial Facebook. Hanya dalam beberapa waktu saja, banyak netizen yang tertarik dengan tawaran tersebut. Bahkan ada pula yang bersedia tinggal meski tidak dibayar.
"Pak Wali Kota, saya siap untuk pindah tanpa menerima 2.000 Euro itu demi bisa hidup sehat dengan udara segar dan bersih. Saya memiliki keluarga dengan dua anak kecil, jika Anda bisa menjamin pekerjaan untuk saya apapun itu, maka saya bersedia tinggal di sana," tulis salah satu netizen, Amedeo Alloca.
Sementara itu, laporan yang dibuat oleh asosiasi lingkungan Italia, Legambiente, mengungkapkan bahwa ada 2.500 desa di negara itu yang berisiko ditinggalkan akibat depopulasi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaDirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta
Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaMelihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhub Petakan Lokasi 'Kritis' Selama Nataru 2024, Ini Daftarnya
Menurut catatan Kemenhub, 107,63 juta orang diperkirakan akan bepergian pada libur Nataru 2024.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaHanya Ada 7 di Pulau Jawa, Ini Fakta Kambing Unik Bertanduk 5 di Bogor
Kambing bertanduk lima ini hanya akan dilepas pemiliknya saat ada yang berani membayar Rp15 juta
Baca SelengkapnyaHati-Hati! Kartu e-Tol Hilang di Jalan Tol Bisa Kena Denda Seharga Tarif Terjauh
Pengendara harus memastikan kartu e-tol memiliki saldo yang cukup, dan tidak hilang atau rusak.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Beras Melesat Dalam Waktu Sepekan Membuat Penggilingan Padi di Bogor Naikkan Tarif Rp 2000
Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca Selengkapnya