Tak semulus di permukaan
Merdeka.com - Perang Dunia II merupakan peristiwa konflik terbesar sejarah antara dua aliansi militer kuat. Mereka mendirikan dua kubu yakni sekutu, termasuk di dalamnya Amerika Serikat, dan poros, diperkuat Uni Sovyet.
Perang tak hanya terjadi di permukaan. Untuk menjatuhkan lawan, kedua pihak perlu mengetahui kelemahan musuh. Tidak mungkin melihat kelemahan itu secara terang-terangan. Di sinilah mata-mata bekerja. Mereka mencari tahu sisi mana lawan dapat dihancurkan.
Dilansir dari surat kabar New York Post (2010) meski perang sudah berakhir lebih dari lima dekade, nyatanya kecurigaan masing-masing pihak terus berlanjut. Tiga tahun lalu 10 orang dipercaya agen mata-mata Rusia tertangkap di Amerika Serikat. Mereka terbukti mengawasi aktivitas Gedung Putih dan pusat keamanan Negeri Adidaya itu, Pentagon.
Mereka langsung disidang setelah beberapa hari ditahan. Mungkin nasib mata-mata sekarang lebih mujur sebab tak perlu merasakan dinginnya lantai penjara bertahun-tahun. Berkat hubungan diplomatik baik kedua negara, agen-agen itu langsung dilepaskan.
Amerika bilang tidak ada gunanya memegang agen ebab pemerintahan Presiden Barack Hussein Obama juga tidak ambil pusing. "Itu hanya sisa-sisa peninggalan Rusia kuno," ujar seorang pejabat enggan namanya disebut.
Pemerintah Amerika pun menolak melansir nama-nama agen itu. Namun Ibu Kota Moskow mengatakan intelijen tertangkap di Ibu Kota Washington D.C itu semuanya mantan perwira militer di Rusia dan ada seorang ahli nuklir.
Tak semua agen itu berdarah Rusia. Malah ada kelahiran Peru dan salah satu mata-mata itu perempuan. Dia putri seorang diplomat dari Negeri Beruang Merah bernama Anna Chapman.
Kemarin, diplomat Amerika Ryan Christopher Fogle bermukim di Rusia diusir dari Moskow. Dia dituduh bagian dari dina intelijen Amerika CIA untuk memata-matai Istana Kremlin. Saat ditangkap pekan lalu Fogle nampak menggunakan wig dan setelahnya kedutaan besar menolak komentar pada kasus ini.
Kasus ini bisa jadi menjadi pintu awal sebenarnya hubungan Amerika dan Rusia tidak seharmonis di permukaan. Dalam hati mereka saling mencurigai dan bertukar mata-mata.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaTerusan yang berada di Mesir itu sempat menjadi 'pusat konflik' antara Amerika, Eropa, dengan Mesir.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca SelengkapnyaAlaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
Baca SelengkapnyaBeberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca Selengkapnya