Merdeka.com - Menurut sebuah buku berjudul "Prisoner X" ditulis wartawan bernama Rafael Epstein, agen Mossad (intelijen Israel) kelahiran Australia, Ben Zygier, membocorkan rahasia kepada Iran.

Zygier dikenal dengan sebutan "Tahanan X" meninggal di usia 34 tahun, empat hari selepas kelahiran putra keduanya, pada 15 Desember 2010, dalam sel isolasi di penjara super ketat Ayalon, dekat Ibu Kota Tel Aviv. Dia dilaporkan menggantung diri meski dia terbilang tahanan dengan pengamanan terbaik.

Buku itu mengutip sumber di Israel dan Australia yang menyebut Zygier mengungkapkan tugasnya untuk mengawasi program nuklir Iran kepada seorang pengusaha Iran ketika mereka bertemu di Kota Melbourne pada 2009, seperti dilansir situs Business Insider, Sabtu (22/2).

"Katakanlah Ben bicara terlalu banyak kepada orang yang salah di tempat yang salah," tulis Epstein, seperti dikutip surat kabar Haaretz.

Koran Sydney Morning Herald melaporkan orang Iran itu tahu apa yang dia dengar adalah informasi berharga dan menyampaikannya kepada Iran. Komunikasi melalui jalur elektronik antara Zygier dan pihak Iran ini ditelusuri oleh Israel.

Kasus kematian Zygier menjadi berita utama di media tahun lalu setelah dia dilaporkan gantung diri di selnya.

Berita waktu menyebutkan dia ditahan karena tidak mendapat izin buat terbang ke Eropa Timur dan mencoba menjadi agen ganda bagi Hizbullah.

"Peristiwa itu, seperti saya tulis dengan jelas, tidak pernah terjadi," kata Epstein kepada Haaretz.