Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Swedia dilanda pembakaran masjid beruntun

Swedia dilanda pembakaran masjid beruntun Masjid di Swedia dibakar. ©AFP PHOTO/TT NEWS AGENCY/PONTUS STENBERG

Merdeka.com - Tiga masjid di Swedia dibakar anggota sayap politik radikal sepekan terakhir. Ini menyusul insiden perdana pada malam natal 2014, ketika masjid di Kota Eskilstuna diserang molotov kelompok neo-Nazi.

Akibat ketegangan yang terjadi seminggu terakhir ini, kepolisian Swedia melakukan perburuan intensif pada kelompok yang diduga kuat melakukan aksi bom tersebut.

"Seseorang dikabarkan melempar bom molotov ke tempat-tempat peribadatan tersebut, tak hanya itu, mereka juga menuliskan kata-kata rasis dengan vulgar," ujar juru bicara kepolisian Uppsala, Swedia, Torsten Hemlin seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (2/1).

Serangan pertama terjadi pada hari Natal, di sebuah masjid di Eskilstuna, sebelah timur ibukota Stockholm. Lima orang yang sedang shalat dzuhur mengalami luka-luka usai sebuah bom berbahan bensin meledak karena dilempar melalui jendela masjid tersebut. Serangan kedua terjadi di sebuah masjid di Esloev pada Senin (29/12).

Serangan yang ketiga terjadi kemarin (1/1) disebuah masjid di Uppsala sekitar pukul 05.30 waktu setempat. "Kejahatan tersebut masuk dalam kategori percobaan pembakaran, pengrusakan dan hasutan untuk membenci sebuah golongan," ujar polisi dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Swedia Stefab Loefven mengecam serangan tersebut. Dia mengimbau semua warga untuk menjauhi hal-hal buruk seperti ini. Baginya semua warga harus merasa nyaman melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

"Di Swedia tidak boleh ada yang takut melaksanakan ibadah. Melalui kasus ini, pemerintah akan meningkatkan penjagaan untuk mengamankan tempat-tempat ibadah," tegasnya.

Kecurigaan polisi sejak awal mengarah pada kelompok radikal nasionalis. Di Swedia, anggota Neo-Nazi terang-terangan menolak kehadiran imigran. Kebijakan negara Skandinavia itu memudahkan datangnya orang asing maupun pencari suaka dinilai mengambil lapangan kerja warga pribumi.

Kebetulan, salah satu kelompok imigran aktif datang ke Swedia adalah warga dari negara-negara mayoritas muslim, misalnya Turki atau Afghanistan. Penganut Islam di Swedia kini sebesar 5 persen dari total populasi atau setara 500 ribu jiwa.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda

Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda

Sebelum membangun masjid, para tukang harus dalam keadaan suci

Baca Selengkapnya
Sudah 4 Kali Lakukan Aksi Pencurian Kotak Amal Masjid, Pria Ini Akhirnya Diringkus Polisi

Sudah 4 Kali Lakukan Aksi Pencurian Kotak Amal Masjid, Pria Ini Akhirnya Diringkus Polisi

Bulan suci Ramadan rupanya tak membuat sebagian orang insaf dalam melakukan hal buruk.

Baca Selengkapnya
Cerita Polisi Gorontalo Bangun Masjid di Lokasi Bekas Perjudian: Imamnya Eks Penjudi

Cerita Polisi Gorontalo Bangun Masjid di Lokasi Bekas Perjudian: Imamnya Eks Penjudi

Suparno mengatakan masjid itu sering mendapatkan bantuan dari luar daerah bahkan hingga luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda

Kisah Unik Masjid Mungsolkanas, Tertua di Bandung dan Namanya Pakai Bahasa Sunda

Masjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.

Baca Selengkapnya
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman

Bergaya Kuno, Begini Asal Usul Masjid Langgar Tinggi Pekojan yang Dulu Dibangun oleh Saudagar Yaman

Masjid ini dulunya dibangun oleh saudagar asal Yaman. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Masjid Tua di Kebumen Ini Hanya Ditopang Satu Tiang, Begini Penampakannya

Masjid Tua di Kebumen Ini Hanya Ditopang Satu Tiang, Begini Penampakannya

Sudah berdiri sejak tahun 1722 tiang penyangga masih terjaga keasliannya hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Berasal dari Keluarga Nonis, Anak Bungsu Kasad Maruli Pernah TK di Lingkungan Islami, Hafal Doa-Doa

Berasal dari Keluarga Nonis, Anak Bungsu Kasad Maruli Pernah TK di Lingkungan Islami, Hafal Doa-Doa

Sebuah wawancara yang dilakukan oleh istri Kasad, Uli Simanjuntak mengatakan jika anak bungsunya pernah sekolah di TK Islami sehingga hafal doa-doa Islam.

Baca Selengkapnya
Menguak Sisi Lain Masjid Agung Sumenep, Tak Boleh Dipugar dengan Alasan Modernisasi

Menguak Sisi Lain Masjid Agung Sumenep, Tak Boleh Dipugar dengan Alasan Modernisasi

Pendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu.

Baca Selengkapnya