Suu Kyi berdalih masalah Rohingya sulit diselesaikan
Merdeka.com - Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, berdalih kerepotan mengurus ketegangan di Negara Bagian Rakhine dan persekusi terhadap etnis muslim minoritas Rohingya. Dia beralasan penyelesaian krisis itu terhambat waktu dan terbatasnya sumber daya.
Tidak dijelaskan apa yang dimaksud Suu Kyi soal keterbatasan sumber daya, sebab pemerintah Myanmar bisa menerjunkan ribuan pasukan bersenjata lengkap ke Negara bagian Rakhine, buat melawan militan Rohingya yang jumlahnya tidak seberapa dan persenjataan ala kadarnya.
"Agak sedikit tidak beralasan mengharapkan kami bisa mencari jalan keluar masalah itu selama 18 bulan," kelit Suu Kyi, seperti dilansir dari laman Associated Press, Kamis (7/9).
Padahal, komisi dipimpin mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kofi Annan, bulan lalu sudah memberikan rekomendasi terkait pertikaian di Rakhine dan nasib orang Rohingya. Mereka mendesak supaya pemerintah Myanmar secepatnya mencari jalan keluar terkait pembangunan ekonomi dan keadilan sosial, buat menghentikan kekerasan berdarah antara penduduk Buddha dan Islam di Rakhine.
"Kami mencoba secepat mungkin membuat kemajuan, sebab salah satu masalah terbesar saat ini adalah sumber daya terbatas," ujar Suu Kyi.
Menanggapi sikap Suu Kyi, Menteri Luar Negeri Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, meminta negara-negara di dunia terus menekan Myanmar. Sebab, dia tidak melihat bukti usaha Myanmar menyelesaikan konflik, seperti dipaparkan Suu Kyi. Asif menjanjikan bantuan buat orang-orang Rohingya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaMPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menaruh perhatian kepada para pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaContohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaBantuan ini akan diantar langsung ke Mesir dan sudah didelegasikan kepada Kepala BNPB, seluruh unsur kementerian, lembaga maupun mitra pemerintah.
Baca SelengkapnyaPolres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaSaat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca Selengkapnya