Merdeka.com - Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia kemarin sudah mencapai lebih dari satu juta orang. Sekitar seperlima dari angka itu ada di Amerika Serikat.

Data dari Universitas John Hopkins yang menghitung penyebaran corona secara global kemarin sudah mencapai tujuh digit, yaitu 1.007.374. Otoritas kesehatan di Amerika dan berbagai negara kini masih berupaya menangani pandemi yang bermula dari China ini.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (3/4), Ketua Gugus Tugas Gedung Putih untuk Penanganan Corona, Deborah Birx, memperingatkan dalam dua pekan ini akan menjadi tantangan terberat di AS dalam hal jumlah kasus baru dan kematian. Covid-19 kini sudah menyebar luas di Kota New York, pusat penyebaran wabah di AS, dan ke sejumlah kota besar lainnya.

AS kini memiliki 230.000 kasus positif Covid-19, terbanyak di seluruh dunia, dan lebih dari 5.600 kematian.

Departemen Tenaga Kerja AS kemarin juga merilis data terbaru angka pengangguran yang melonjak tinggi untuk pekan kedua berturut-turut di tengah pandemi corona. Untuk pertama kalinya angka pengangguran mencapai 6,6 juta dari 3,3 juta pada pekan sebelumnya. Sekitar 10 juta orang menganggur dalam jangka waktu dua pekan terakhir.

Di seluruh dunia, menurut data John Hopkins, sudah lebih dari 50.000 orang meninggal karena corona.

Data per 3 April pukul 07.10:

1. Amerika Serikat: 238.820 kasus, 5.758 kematian2. Italia : 115.242 kasus, 13.915 kematian3. Spanyol : 110.238 kasus, 10.096 kematian4. Jerman : 84.788 kasus, 1.107 kematian5. China Daratan : 83.189 kasus, 3.322 kematian6. Prancis : 59.929 kasus, 5.387 kematian7. Iran : 50.468 kasus, 3.160 kematian8. Inggris : 34.164 kasus, 2.926 kematian9. Swiss : 18.827 kasus, 536 kematian10. Turki : 18.135 kasus, 356 kematian.