Merdeka.com - Kemarin Panglima Angkatan Darat Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengatakan konflik politik saat ini terjadi di Mesir bisa membuat negara itu bubar. Upaya mempertahankan Terusan Suez sebagai tugas utama militer di sejumlah kota dekat wilayah itu juga akan gagal.

Ini lantaran berbagai kepentingan kelompok politik yang tidak mau mengalah dan memikirkan kebutuhan rakyat. Pertarungan ini dinilai bisa membuat Mesir tinggal nama. Al-Sisi mengungkapkan hal itu di situs jejaring sosial Facebook.

Makin banyak darah warga tumpah sebab konflik tidak bisa diselesaikan satu demi satu. Rakyat Mesir pun tdak mampu menahan perasaan mereka. Lantaran memang ingin atau hanya sekedar ikut-ikutan, bila terjadi sebuah peristiwa, massa langsung membentuk kosentrasi yang besar dan ini memicu kerusuhan.

Sebenarnya tidak semudah itu untuk membubarkan negara namun jika ada pemicu besar, dengan amat terpaksa langkah itu diambil walau berat.

Paling terkenal yakni Uni Sovyet. Mantan Negara Adidaya sejagat ini awalnya benar-benar menakutkan hingga mencapai anti-klimaks pada 1991. Tujuh dekade negara ini kokoh dengan paham komunis. Hanya Uni Sovyet mampu membekuk Nazi di saat yang lain berpikir Adolf Hitler tidak bisa dihentikan.

Runtuhnya Uni Sovyet bersamaan dengan kehancuran paham komunisme. Mereka terpecah menjadi 15 negara berdaulat, seperti dilansir BBC (2005).

Jika Uni Sovyet membubarkan diri sebab wacana paham, selentingan tidak akur antar negara juga dialami oleh Amerika Serikat bahkan baru tahun lalu polemik itu bergulir lantaran Negeri Paman Sam itu dilanda resesi ekonomi dan kepincangan sosial. Sebanyak 50 negara bagian sudah mengajukan petisi damai untuk merdeka dan diawali oleh Texas.

Warga Texas mengaku kecewa dengan kinerja Ibu Kota Washington D.C terutama dalam mengatasi krisis ekonomi, seperti dilansir stasiun televisi NBC News (12/11/2012). Pemerintah mengatakan petisi bakal ditanggapi jika 25 ribu warga menandatangani. Ini harusnya menjadi persoalan cukup mudah di Texas lantaran jumlah populasinya mencapai 25 juta.

Pemerintah hanya harus memperhatikan kebutuhan warganya, memberi rasa aman, dan nyaman menjadi tolok ukur keberhasilan mereka. Jika tidak, jangan pernah meremehkan suara rakyat sebab mereka perwakilan Tuhan dalam sebuah negara. Pemerintah tidak akan suka jika Tuhan marah.