Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suaka berbuntut kemelut

Suaka berbuntut kemelut Foto Julian Assange di Ibu Kota London, Inggris. Kini pendiri situs Wikileaks itu hidup menumpang di Kedutaan Besar Ekuador di London. (Reuters)

Merdeka.com - Kemarin, Kamis (16/8), pemerintah Ekuador mengabulkan permohonan suaka pendiri situs Wikileaks Julian Assange. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ricardo Patino Sejak awal Juni, lelaki warga Australia itu bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di Ibu Kota London, Inggris. Permintaannya hanya satu, dia tidak ingin diekstradisi ke Swedia lantaran tersangkut kasus pelecehan seksual di negara itu.

Namun, keputusan itu malah menyebabkan masalah baru. Ekuador, Inggris dan Swedia akhirnya masuk ke dalam kemelut diplomatik memperebutkan Assange. Inggris berang dengan keputusan Ekuador melindungi Assange. Pemerintah negara itu mengancam akan menjemput paksa pria 41 tahun itu berlandaskan Akta Diplomatik dan Konsuler 1987. Swedia sebagai pihak berkepentingan dalam kasus pelecehan seksual dilakukan Assange pun murka atas keputusan itu, seperti dilansir dari BBC, Jumat (17/8).

Sampai saat ini gedung Kedutaan Besar Ekuador masih dikepung Kepolisian London. Mereka bahkan berjanji tidak bakal memberikan ruang gerak sedikitpun buat Assange bisa lolos. Tetapi, Patino tetap berkeras negaranya tidak bakal menarik kembali keputusan itu. Dia malah mengatakan seharusnya Inggris menghormati kedaulatan Ekuador dalam keputusan itu. "Kami pikir mereka tidak memiliki alasan lagi jika seseorang telah diberi suaka tapi terpaksa hidup di dalam kedutaan dalam waktu lama," kata Patino.

Alasan Ekuador memberi suaka Assange lantaran jika lelaki itu diserahkan ke Swedia maka hak asasinya terancam. Kementerian Luar Negeri Inggris sampai saat ini masih berupaya berunding mencari solusi buat masalah ini. Tetapi tampaknya mereka tidak berniat melepas Assange begitu saja jika dia berada selangkah di luar pagar kedutaan Ekuador. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menegaskan hal itu. "Penting buat diketahui oleh semua ini bukan soal kegiatan Assange di Wikileaks atau ambisi Amerika Serikat menyelidiki dia. Kami hanya ingin mengembalikan dia ke Swedia karena tersangkut masalah hukum di sana," kata Hague.

Di dalam Ekuador, sikap para politisi terbelah. Kaum oposisi lantang menentang pemberian suaka Assange sejak awal. Mereka merasa kemelut terjadi saat ini sebenarnya tidak diperlukan.

Pemerintah Swedia pun angkat bicara soal ini. Lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri Anders Joerle mereka menyatakan sikap Ekuador seakan memberhentikan proses hukum Swedia tidak dapat diterima. Kini masing-masing dari negara itu tetap pada pendirian masing-masing dan belum menunjukkan ada yang mau mengalah. Entah apakah nantinya situasi ini bakal dibiarkan berlarut-larut atau tidak. Jika memang itu yang dikehendaki, sampai Kedutaan Besar Ekuador di London mau memberi makan tamu tak diundang itu. Benar-benar kemelut.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu

Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu

Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam

Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam

Kerangka ini ditemukan di salah satu situs pemakaman Neolitiakum terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya
⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'

⁠Bikin Haru Perjalanan Ibu Persit Bersama Sang Suami Berpangkat Kolonel, Kini Sang Putri Kuliah di UI 'Aku Bersyukur Pada Allah'

Kisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,

Baca Selengkapnya
Seorang Ibu di OKU Sumsel Meninggal di Bilik Suara saat Mencoblos, Begini Kronologinya

Seorang Ibu di OKU Sumsel Meninggal di Bilik Suara saat Mencoblos, Begini Kronologinya

Korban tiba-tiba oleng lalu ambruk ke tanah. Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian

Baca Selengkapnya
Cerita Lucu Puasa yang Menggelitik, Cocok untuk Hiburan di Bulan Suci

Cerita Lucu Puasa yang Menggelitik, Cocok untuk Hiburan di Bulan Suci

Merdeka.com merangkum informasi tentang cerita lucu puasa yang menggelitik cocok untuk hiburan di bulan suci.

Baca Selengkapnya
Lukas Enembe akan Dimakamkan di Papua

Lukas Enembe akan Dimakamkan di Papua

Lukas sempat minta berdiri. Saat dibantu kerabatnya untuk berdiri, tak lama kemudian Lukas mengembuskan napas terakhirnya.

Baca Selengkapnya
28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024

28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024

Kusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.

Baca Selengkapnya