Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Lanka Klaim Sudah Tangkap Semua Tersangka Teror Bom Gereja

Sri Lanka Klaim Sudah Tangkap Semua Tersangka Teror Bom Gereja Serangan bom di Sri Lanka. ©REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Merdeka.com - Kepala kepolisian Sri Lanka Chandana Wickramaratne hari ini mengatakan semua tersangka yang terkait langsung dengan serangan bom bunuh diri ke gereja dan hotel di Minggu Paskah lalu telah ditangkap. Wickramaratne juga menambahkan, mereka yang tidak berhasil diamankan telah terbunuh.

Juru bicara kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekera kemarin menyampaikan jumlah tahanan sekitar 73 orang. Sembilan di antaranya adalah wanita, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (7/5).

Adapun menurut Wickramaratne, pasukan keamanan juga telah menyita bahan pembuat bom yang dimaksudkan para militan akan digunakan di masa depan.

"Dua ahli bom kelompok militan itu telah terbunuh. Kami telah menyita bahan peledak yang mereka simpan untuk serangan di masa depan," kata Wickramaratne dalam pernyataan audio yang diedarkan oleh Kementerian Pertahanan.

Hingga saat ini pemerintah Sri Lanka masih meyakini bahwa kelompok militan lokal berada di balik serangan. Mereka adalah National Towheed Jamaath (NTJ) dan Jamathei Millathu Ibrahim (JMI). Sementara itu, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab.

Wickramaratne yang ditunjuk sebagai kepala kepolisian pada pekan lalu juga menjelaskan bahwa kehidupan masyarakat berangsur normal. Jam malam saat ini telah dicabut.

Polisi mengatakan bahwa sempat terjadi konflik antar sesama warga masyarakat. Belasan tempat bisnis yang dimiliki oleh muslim, rumah, dan kendaraan di Kota Negombo rusak parah. Hal itu sebagai dampak dari bentrokan pada Minggu malam, 5 Mei 2019.

Gereja Katholik memohon ketenangan warga dan mengimbau agar umat Kristen tidak melakukan serangan.

Dalam insiden Minggu malam tersebut, polisi telah melakukan dua penangkapan dengan lebih banyak tersangka diidentifikasi melalui rekaman CCTV.

Saat ini, polisi melaporkan bahkan ketegangan antar-agama telah mereda.

Sementara itu, sekolah-sekolah di Sri Lanka telah diinstruksikan untuk kembali beroperasi seperti sedia kala mulai Senin, 6 Mei 2019. Institusi pendidikan menengah ke atas dibuka sejak kemarin, sedangkan tingkatan yang lebih rendah akan dimulai di kemudian hari tanpa penjelasan yang lebih rinci.

Meskipun sekolah telah dibuka kembali dengan dijaga ketat petugas keamanan, banyak orangtua masih cemas. Mereka menahan anak-anak untuk tetap berada di rumah, khawatir adanya serangan susulan.

"Saya memutuskan untuk tidak mengirim putra saya ke sekolah hingga keadaan kembali normal," kata Sujeeva Dissanayake, salah seorang warga setempat. "Sampai kami yakin dengan situasi keamanan di luar, kami tidak akan mengirim anak ke sekolah."

Di sejumlah sekolah di Sri Lanka, ruang kelas hampir kosong. Sementara itu, sekolah swasta dan lembaga pendidikan Katolik tetap tutup.

Hal senada juga tampak di Royal College, sekolah negeri elite di Kolombo Sri Lanka. Area parkir yang biasa dipenuhi dengan mobil, praktis kosong.

Pejabat setempat mengatakan hanya sekitar 5 persen dari 6.000 siswa yang kembali belajar di sekolah pada Senin.

Reporter: Siti Khotimah

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma

Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma

Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian

Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya