Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Skeptis di tengah hubungan manis

Skeptis di tengah hubungan manis Para pejabat dari Hamas dan Fatah melakukan pertemuan untuk membicarakan proses rekonsiliasi pemerin. timesofisrael.com

Merdeka.com - Rekonsiliasi alias persatuan visi politik antara Fatah dan Hamas kali ini bagai menyiram es di kepala yang terbakar. Bagaimana tidak, dua kelompok besar di Palestina itu secara mendadak mengumumkan mereka bersetubuh. Tentu saja ini kabar sejuk tiada tara bagi mereka yang menginginkan perdamaian. Namun ternyata banyak pihak meragukan ketulusan niat baik itu. Bukan tanpa alasan skeptis dilontarkan, lantaran dua seteru itu pernah berusaha melakukan hal serupa namun teori belaka.

Sindiran jika rekonsiliasi ini hanya trik memang terbaca lantaran dua petinggi Tepi Barat yakni Presiden Otoritas Mahmud Abbas dan Perdana Menteru Rami Hamdallah tak hadir sebab tengah bertemu dengan Perdana Menteri Yordania Abdullah Ensour demi membahas kerjasama ekonomi, kesehatan, dan keamanan. Sementara itu Menteri Luar Negeri Riyad al-Malki malah berhelat dengan kawan dari Austria, Menteri Luar Negeri Sebastian Kurz hendak membahas komitmen pembicaraan damai Palestina-Israel.

Tepi Barat hanya mengumumkan persatuan dengan Hamas sekedarnya. Pemandangan berbeda di Jalur Gaza, pemerintah Hamas mengumandangkan persetubuhan ini dengan gegap gempita. Tak salah jika tanda-tanda ini membuat mereka yang sudah putus harapan semakin tak bergairah. Dugaan terbesar, pertemuan rekonsiliasi itu bakal mengambang di akhir, persis upaya yang pernah terjadi pada perjanjian di Ibu Kota Kairo, Mesir (2011), dan Ibu Kota Doha, Qatar (2012). Kata sepakat hanya pemanis di bibir masing-masing pihak, seperti dilansir surat kabar Haaretz, (24/4).

Keretakan perjanjian damai dengan Negeri Bintang Daud juga kerap tertunda. Atas dasar inilah Hamas angkat senjata dan menyerukan jika Israel hanya bisa dilawan dengan kekerasan, hanya Abbas dan beberapa rekan dekatnya yang terus percaya pada negosiasi meski Negeri Zionis itu sering mangkir dari kesepakatan dibuat keduanya demi menciptakan perdamaian. Salah satunya pembangunan perumahan Yahudi yang tidak dihentikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meski mendapat kecaman dunia, belum lagi gempuran militer Israel pada rakyat Tepi Barat dan Jalur Gaza yang tak mau diakhiri.

Rekonsiliasi Fatah-Hamas menjadi jalan satu-satunya memperkuat Palestina secara internal. Paling tidak menghadapi konfrontasi berikutnya dengan Negeri Bintang Daud itu. Terutama menyatukan militer mereka bila sewaktu-waktu agresi angkatan bersenjata Israel makin merajalela.

Meski demikian pelbagai pihak percaya ada motivasi tanda kutip atas rekonsiliasi ini. Abbas dipercaya hendak menekan Amerika Serikat dan Israel dengan menunjukkan mereka mempunyai pilihan lain jika kedua negara itu tetap ogah mengakui kedaulatan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sementara Hamas diyakini mau bersatu dengan Fatah lantaran derita pukulan politik dan ekonomi terparah sejak tahun lalu lantaran terowongan rahasia dari Mesir dihancurkan. Blokade Kairo membuat Gaza terpuruk. Mereka akhirnya mau satu meja dengan Fatah agar Mesir melunak dan lebih longgar pada Hamas.

Perjanjian rekonsiliasi menuntut Hamas tidak mengangkat senjata mereka baik di Tepi Barat maupun di Gaza. Namun hal yang diwaspadai yakni Israel tetap meningkatkan eskalasi militer mereka sehingga memaksa para pejuang Hamas kembali mengokang senapan-senapannya. Untuk itu mereka menekankan betul pada komitmen jika memang perdamaian ingin terwujud. 

Di luar masalah politik, walau ada peningkatan religiusitas di kalangan masyarakat Palestina, nasionalis Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) terus mencurigai Hamas lebih berkomitmen pada prinsip-prinsip Islam Ikhwanul Muslimin daripada kepentingan nasional Palestina dan sosial. Sementara Hamas akan terus bermusuhan terhadap budaya sekuler selalu menjadi bagian dari PLO, serta melihatnya sebagai hasil pengaruh negatif dari Barat. Perjanjian rekonsiliasi bisa jadi membawa misi bagi masing-masing pihak untuk mempunyai lebih banyak pengikut keyakinan mereka dan tumbuh lebih kuat.

Banyak warga Palestina menyambut baik deklarasi rekonsiliasi ini dengan sikap hati-hati. Mereka paham betul pelbagai hambatan dalam pelaksanaannya. Mereka juga meyakini Israel bisa melakukan apa saja agar upaya rekonsiliasi ini gagal, dan ikut menyeret Amerika Serikat agar menentang persatuan itu. Tetapi mereka percaya kedua belah pihak secara jujur mengambil langkah ini sebagai cara untuk memperkuat internal Palestina sudah pasti bersedia menanggung konsekuensi sanksi Israel atau Amerika selanjutnya.

(mdk/din)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan

Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan

Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"

Baca Selengkapnya
Hamas 'Meriahkan' Malam Tahun Baru di Israel dengan Luncurkan Serangkaian Roket ke Tel Aviv

Hamas 'Meriahkan' Malam Tahun Baru di Israel dengan Luncurkan Serangkaian Roket ke Tel Aviv

Serangan roket ini menargetkan Israel selatan dan ibu kota Tel Aviv.

Baca Selengkapnya
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Israel Sengaja Serang Tawanan yang Ditahan Hamas, Mereka Kelaparan dan Kondisinya Parah

Israel Sengaja Serang Tawanan yang Ditahan Hamas, Mereka Kelaparan dan Kondisinya Parah

Kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.

Baca Selengkapnya
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media

Baca Selengkapnya
Hamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen

Hamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen

Hamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen

Baca Selengkapnya
Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza

Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza

Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.

Baca Selengkapnya
Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas

Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas

Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas

Detik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas

Begini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera

Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera

Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui

Baca Selengkapnya