Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serangan Udara ke Pusat Penahanan Migran di Libya, 40 Orang Tewas

Serangan Udara ke Pusat Penahanan Migran di Libya, 40 Orang Tewas serangan udara ke pusat penahan migran di tripoli libya. ©Ismail Zitouny/Reuters

Merdeka.com - Sebuah serangan udara pada Selasa (2/7) mengenai pusat penahanan imigran Afrika di pinggiran Kota Tripoli, Libya, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 80 lainnya, demikian disampaikan pejabat kesehatan setempat.

Ini adalah korban serangan udara terbesar yang dilaporkan secara publik sejak pasukan timur yang setia kepada Khalifa Haftar tiga bulan lalu melancarkan serangan dengan pasukan di darat dan pesawat untuk mengambil ibukota yang dikuasai pemerintah yang diakui internasional.

Konflik ini bagian dari kekacauan di negara penghasil minyak dan gas itu sejak penggulingan Muammar Qadafi yang didukung NATO pada tahun 2011.

Malek Mersek, juru bicara layanan medis darurat negara, mengatakan 40 orang tewas dan 80 lainnya luka-luka dalam serangan di pinggiran Tajoura yang terletak di sebelah kamp militer itu. Demikian dilansir dari Reuters, Rabu (3/7).

Pemerintah yang berbasis di Tripoli mengatakan dalam sebuah pernyataan, belasan orang terbunuh dan terluka dalam serangan udara yang disebutnya dilakukan oleh "penjahat perang Khalifa Haftar".

Sejumlah foto yang dipublikasikan menunjukkan para imigran Afrika menjalani operasi di sebuah rumah sakit pascaserangan. Migran lainnya berbaring di ranjang rumah sakit, dan beberapa lainnya tertutupi debu atau dengan anggota badan diperban.

Libya adalah titik utama keberangkatan para migran dari Afrika yang ingin keluar dari garis kemiskinan dan perang dan mencoba menuju Itali menggunakan kapal, namun banyak dari mereka yang ditangkap pasukan penjaga pantai Libya yang didukung Uni Eropa, yang ingin menghentikan migrasi.

Ribuan imigran ditahan pemerintah di pusat penahanan di Libya barat yang dikritik para aktivis HAM dan PBB karena kondisinya tak manusiawi.

Tajoura, di sebelah timur Tripoli, merupakan lokasi beberapa kamp militer yang bersekutu dengan pemerintah Libya yang diakui secara internasional, yang telah menjadi sasaran serangan udara selama beberapa pekan.

Pada Senin, Tentara Nasional Libya (LNA) Haftar mengancam akan memulai serangan udara besar-besaran ke sasaran di Tripoli. Pejabat LNA membantah aksinya menyasar pusat penahanan, mengatakan kelompok militan yang bersekutu dengan Tripoli telah menembaknya setelah serangan udara presisi oleh LNA di sebuah kamp.

Serangan udara LNA telah gagal merebut Tripoli dalam tiga bulan pertempuran, dan pekan lalu LNA kehilangan pangkalan utama penyerang di Gharyan, yang diambil kembali oleh pasukan Tripoli pekan lalu.

Kedua belah pihak mendapat dukungan militer dari kekuatan regional. LNA selama bertahun-tahun disokong Uni Emirat Arab dan Mesir, sementara Turki baru-baru ini mengirim senjata ke Tripoli untuk menghentikan serangan Haftar, kata para diplomat.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Polusi Udara Masih Menyelimuti Jabodetabek, IQAir Laporkan Hampir Ada 8.000 Kematian di Jakarta

FOTO: Polusi Udara Masih Menyelimuti Jabodetabek, IQAir Laporkan Hampir Ada 8.000 Kematian di Jakarta

Polusi udara telah merubah langit biru Jakarta menjadi kabut pekat. Bahkan IQAir melaporkan hampir 8.000 warga meninggal dunia akibat polusi udara tersebut.

Baca Selengkapnya
Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Negara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas

Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.

Baca Selengkapnya
Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri

Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri

Pemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez

Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez

Dulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.

Baca Selengkapnya