Merdeka.com - Para gerilyawan Taliban menembakkan roket ke Bandara Kabul kemarin, menghancurkan helikopter kepresidenan Afghanistan yang diparkir dan merusak tiga helikopter lainnya, dalam sebuah serangan yang menggarisbawahi kekhawatiran keamanan di ibu kota.

Serangan dua roket itu tidak menimbulkan korban jiwa di bandara, yang meliputi pangkalan besar NATO serta terminal penerbangan sipil ke kota-kota besar seperti Dubai, New Delhi dan Istanbul, seperti dilansir stasiun televisi NDTV, Jumat (4/7).

"Tiga helikopter mengalami kerusakan dan dapat diperbaiki, sementara helikopter Presiden Hamid Karzai hancur," kata Mayor Jenderal Afzal Aman, direktur jenderal operasi militer, kepada AFP.

Kepala bandara Mohammad Yaqub Rassouli mengatakan petugas pemadam kebakaran telah bergegas untuk memadamkan kobaran api di hanggar dan beberapa penerbangan dihentikan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim bertanggung jawab atas serangan di tempat yang dijaga ketat itu, yang telah beberapa kali ditargetkan dalam beberapa tahun belakangan ini, dalam sebuah email yang dikirim kepada AFP.

"Ada korban jiwa dan kerugian finansial, dan beberapa pesawat yang terbakar," kata Taliban.

Para pemberontak sering membesar-besarkan dampak serangan mereka.

Insiden ini terjadi sehari setelah seorang pembom bunuh diri Taliban di Kabul menewaskan delapan perwira militer, yang sedang bepergian dengan bus militer.

Ibu kota Afghanistan itu sebetulnya relatif telah damai sejak pemilu presiden pada 14 Juni lalu, meskipun ada demonstrasi jalanan saat politisi terkunci dalam sengketa kecurangan pemilu.

Semua pasukan tempur NATO akan meninggalkan Afghanistan pada Desember mendatang, dengan sekitar 10.000 tentara Amerika tinggal hingga tahun depan jika presiden baru menandatangani kesepakatan keamanan dengan Washington.