Merdeka.com - Milisi bersenjata kemarin menyerang Konsulat Amerika Serikat di Kota Benghazi, sebelah timur Libya. Satu warga Amerika terbunuh dan seorang lagi cedera.

Para penyerang kemudian membakar kantor perwakilan negara adikuasa itu setelah mereka menembaki dan melempar bom rakitan ke dalam kompleks konsulat. Personel keamanan membalas serangan, namun mereka terdesak, seperti dilansir BBC, Rabu (12/9).

"Satu warga Amerika tewas dan seorang lagi luka di tangan," kata Wakil menteri Dalam Negeri Libya Wanis al-Syarif kepada kantor berita AFP. Dia menambahkan staf konsultan lainnya berhasil diselamatkan.

Serbuan terhadap Konsulat Amerika ini berlangsung di tengah protes atas sebuah film bikinan negara itu yang dituding menghina Nabi Muhammad. Film itu dibuat oleh warga California bernama Sam Bacile, 52 tahun. Cuplikan film ini telah diunggah ke situs berbagi video Youtube.

Hingga berita ini dilansir belum diketahui identitas korban meninggal. Kelompok bersenjata Anshar al-Syariah membantah terlibat dalam serangan itu.

Pemerintah Amerika mengutuk serangan terhadap konsulat mereka di Benghazi. "Kami benar-benar terpukul atas kejadian itu," kata Menteri Luar negeri Hillary Rodham Clinton dalam pernyataan tertulisnya.

Demonstrasi serupa berlangsung di luar Kedutaan Besar Amerika di Ibu Kota Kairo, Mesir. Pengunjuk rasa yang merah menyerbu masuk dan menurunkan bendera Amerika yang dikibarkan setengah tiang. Mereka mengganti dengan spanduk Islami.

Unjuk rasa di Benghazi dan Kairo ini berlangsung di tengah peringatan 11 tahun peringatan serangan 11 September.