Sepak terjang Bahrumsyah, komandan ISIS yang tewas di Suriah
Merdeka.com - Bahrumsyah alias Abu Muhammad al Indonesi merupakan salah satu pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Asia Tenggara. Nama pria asal Indonesia itu kembali muncul usai kabar kematiannya dikonfirmasi ISIS.
Bahrumsyah tewas pada Senin lalu lantaran mobil berisi bahan peledak yang dikendarainya meledak lebih cepat di Palmyra. Tadinya dia akan menyasar unit Angkatan Darat Suriah.
"Bahrumsyah tewas usai mobil berisi bahan peledak yang dikendarainya meledak lebih cepat di Palmyra. Bom itu ditujukan pada unit Angkatan Darat Suriah," demikian dilaporkan Kantor Berita Al-Masdar.
Kematian Bahrumsyah dikonfirmasi ISIS, namun mereka tetap mengklaim Abu Muhammad al Indonesi alias Bahrumsyah sukses menghancurkan musuh.
"ISIS mengonfirmasi kematian Bahrumsyah pada Selasa, namun tetap mengklaim serangan yang dilakukannya berhasil menghancurkan musuh," tulis The Straits Times.
Mengenal lebih jauh sosok komandan ISIS Asia Tenggara ini, dia terkenal karena muncul dalam video rekrutmen ISIS pada 2014 silam. Kala itu, dia langsung menjadi buronan nomor satu Polri.
Dalam videonya tersebut, dia mengajak warga Indonesia lainnya untuk bergabung dengan ISIS. Terlihat Abu Muhammad al Indonesi ini dikelilingi beberapa orang bersenjata lengkap.
Di rekaman tersebut, dia dan kawan-kawannya menggunakan bahasa Indonesia untuk berceramah dan mengajak WNI berbaiat pada ISIS. Menurut Kapolri kala itu, Jenderal Sutarman, Bahrumsyah merupakan ahli beladiri yang menguasai aliran kungfu, seperti wing chun dan jeet kun do.
Tak hanya itu, pengamat teroris Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menyebutkan Bahrumsyah pernah kuliah di Universitas Islam Nasional Ciputat. Namun, laki-laki ini tidak melanjutkan pendidikannya.
Ridlwan juga menyebutkan salah satu istri Bahrumsyah adalah janda tersangka teroris yang tewas ditembak Densus 88. "Istrinya ada tiga, salah satunya janda dari tersangka teroris yang ditembak Densus 88," seru Ridlwan kala itu.
Tak hanya itu, salah satu istrinya, berinisial NK, merupakan salah satu dari 17 warga negara Indonesia yang dideportasi dari Turki pada Januari lalu. Rombongan ini ditangkap otoritas Turki dan dideportasi 21 Januari lalu karena berencana menyeberang ke Suriah.
Kematian Bahrumsyah masih menjadi teka-teki. Pasalnya, perwakilan Indonesia di Suriah tidak bisa masuk ke tempat di mana dia tewas.
Selain karena berbahaya dan tidak diizinkan otoritas keamanan Suriah, Bahrumsyah tidak memiliki dokumen lengkap.
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menyebutkan tidak pernah ada WNI yang bergabung dengan kelompok teroris melaporkan diri ke KBRI.
"Banyak pertanyaan yang masuk ke kami mengenai hal ini. Tetapi yang bisa kami sampaikan adalah tidak ada satupun WNI yang ke luar negeri dan berniat gabung dengan kelompok militan yang melaporkan diri ke KBRI, karenanya kami tidak bisa mengonfirmasi bahwa komandan ISIS yang tewas adalah benar WNI," kata pria akrab disapa Tata saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Tata menegaskan data diri dari Bahrumsyah tidak tercatat baik di KBRI maupun keimigrasian. Karena tidak tercatat, maka tewasnya pria tersebut tidak bisa diverifikasi kebenarannya.
"Kami tidak bisa memverifikasi bahwa yang bersangkutan meninggal atau tidak di Suriah karena segala hal yang dia lakukan bersama kelompok teroris tersebut adalah ilegal. Kami juga tidak bisa mengonfirmasikan hal tersebut ke pihak keluarga yang bersangkutan," ungkap Tata.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPria Bangkalan Ini Diterima Lemhanas tanpa Tes, Kini Perwira Tinggi TNI AD Dipercaya Jadi Kaskostrad
Namanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaGeledah Rumah Terduga Teroris di Kabupaten Bandung, Densus 88 Sita Sejumlah Barang Bukti
Pria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaSosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja
Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaTetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci
Meski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.
Baca SelengkapnyaKesal Diselingkuhi, Istri di Musi Banyuasin Potong Kemaluan Suami saat Tidur
Peristiwa itu terjadi saat korban tidur pulas di rumahnya di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (23/2) dini hari.
Baca SelengkapnyaBegini Potret Naskah Proklamasi Berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949, Pemberontakan Bersejarah Pasca Kemerdekaan
Naskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 menjadi saksi bisu pemberontakan pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya