Senjata AS Senilai USD 715 Juta Hilang dan Dicuri dalam Perang Lawan ISIS di Suriah
Merdeka.com - Laporan terbaru dari Pentagon mengungkapkan militer Amerika Serikat tidak mampu melacak keberadaan ratusan juta dolar senjata yang dikirimkan kepada sekutu mereka dalam perang melawan ISIS di Suriah.
Laman Newsweek melaporkan, Kamis (20/2), dalam laporan Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan yang dirilis Selasa lalu dikatakan para pejabat militer di Pasukan Gabungan Khusus (SOJTF) dan 1st Theater Sustainment Command (TSC) tidak mampu melacak persenjataan senilai USD 715 juta yang digunakan dalam perang melawan ISIS di Suriah.
Pentagon juga mengakui ribuan senjata mereka hilang atau dicuri.
Selama ini Pasukan Gabungan Khusus mengawasi jalannya operasi militer hari per hari dalam perang melawan ISIS. Mereka yang menentukan senjata apa yang digunakan dan diserahkan kepada para sekutu AS di lapangan, termasuk Pasukan Kurdi SDF yang memerangi ISIS.
AS menempatkan persenjataan mereka di sebuah gudang senjata di Kuwait. Dari sanalah arus keluar masuk senjata itu berasal, dekat perbatasan Suriah.
Laporan Pentagon menyatakan personel Pasukan Gabungan Khusus tidak mengeluarkan persenjataan yang sudah diterima sehingga membuat gudang senjata penuh. Kondisi ini membuat mereka harus menaruh persenjataan di luar gudang di peti kemas kapal sehingga senjata-senjata itu rentan rusak atau jadi rongsokan.
Hampir 4.100 senjata, termasuk peluncur roket dan senjata mesin, yang ditaruh di peti kemas kapal.
Tidak adanya catatan inventaris persenjataan menimbulkan kemungkinan senjata yang sama datang berkali-kali.
Persenjataan senilai USD 715 juta atau Rp9,8 triliun itu adalah bagian dari permintaan dana persenjataan oleh Departemen Pertahanan untuk periode 2017-2018.
Senjata-senjata buatan AS tersebar di Timur Tengah semasa ISIS masih berjaya di 2014. Militan ISIS juga menyita sejumlah senjata AS yang ditinggalkan pasukan Irak. Sebagian senjata ini juga jatuh ke tangan Al Qaidah yang sempat menjadi sekutu ISIS.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa tragis itu terjadi sejak tahun lalu dan keluarga baru mengetahuinya sekarang
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja kerasnya membangun usaha di masa pandemi Covid-19, omzetnya kini mencapai Rp150 juta dan terjual sampai Dubai.
Baca SelengkapnyaBegini kisah seorang wanita sengaja lepas baterai jam miliknya demi bantu kakek servis jam. Bikin terharu warganet.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaNS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca Selengkapnya