Selandia Baru Catat Kematian Terbaru Akibat Virus Corona Setelah 3 Bulan Nol Kasus
Merdeka.com - Setelah lebih dari tiga bulan, kini Selandia Baru mencatat kematian baru akibat Covid-19 pada Jumat, (4/9). Kematian pasien termuda ini diduga terinfeksi virus gelombang kedua yang muncul di Auckland. Pejabat kesehatan setempat mengakui cemas akan situasi tersebut.
Kematian yang terjadi di Rumah Sakit Middlemore Auckland, pada Jumat sore menjadikan jumlah kematian Selandia Baru akibat pandemi menjadi 23, dengan kematian terakhir sebelumnya pada 24 Mei. Peristiwa ini mengakhiri masa 102 hari bebas penularan komunitas di negara Pasifik Selatan itu.
“Saya mengakui kecemasan yang mungkin dirasakan warga Selandia Baru tentang berita hari ini, baik di komunitas yang lebih luas dan juga untuk keluarga dan whanau (kerabat) yang berduka atas peristiwa ini,” jelas kepala kesehatan Ashley Bloomfield dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP News, Jumat (4/9).
"Simpati kami untuk keluarga dan komunitasnya pada saat kehilangan dan kesedihan ini,” tambahnya.
Otoritas kesehatan tidak mengatakan apakah warga yang meninggal ini memiliki riwayat medis yang sudah ada sebelumnya atau tidak.
“Kami selalu menyadari bahwa kematian lebih lanjut terkait dengan Covid-19 mungkin terjadi, berita hari ini memperkuat pentingnya kewaspadaan kita bersama dan konsekuensi serius yang dapat dibawa oleh virus itu, diperlukan perhatian,” jelas Bloomfield.
Sementara itu warga Auckland diizinkan keluar dari rumah mereka pekan ini. Namun pemerintah membatasi pertemuan sosial non-sekolah di kota yang terdiri dari 1,5 juta populasi tersebut sampai 10 orang, dan mewajibkan memakai masker saat menggunakan transportasi umum yang berlaku nasional.
Selandia Baru merupakan negara dengan tingkat kematian yang rendah yaitu 23 dari populasi lima juta, telah dipuji sebagai salah satu negara paling berhasil dalam menangani virus corona.
Perdana Menteri Jacinda Ardern, mengatakan indikasi bahwa klaster Auckland telah diamankan tetapi tak boleh berpuas diri.
“Kami telah bersiap dan bekerja keras lebih awal, terutama dengan pihak Auckland yang turun tangan, kami melihat pada tahap awal ini untuk menahan kebangkitan kami, tapi ada juga area yang menyarankan kewaspadaan sangat diperlukan, setiap negara telah menghadapi wabah kedua dan beberapa berupa menjadi gelombang yang signifikan,” jelasnya kepada wartawan.
Reporter Magang: Galya Alezia
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya
Penelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaOrgan Dalam Anak Tamara Diperiksa untuk Memastikan Penyebab Kematian
Kondisi jasad D telah membusuk, tim dokter membutuhkan waktu untuk memastikan penyebab kematian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaLengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaEmpat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya