Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selain Raja Yordania, 5 kepala negara ini sanggup piloti jet tempur

Selain Raja Yordania, 5 kepala negara ini sanggup piloti jet tempur Raja Abdullah II ikut serang ISIS. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Raja Abdullah II, sang penguasa Yordania, ramai jadi perbincangan media massa internasional. Dia disebut-sebut memimpin langsung serangan ke markas Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Bahkan muncul gambar yang dilansir surat kabar An Nahar, sang raja mengendarai jet tempur.

Adapun foto itu diperdebatkan, ada yang bilang Raja Abdullah II sekadar membawa helikopter tempur, bukan jet. Namun semua sumber valid membenarkan raja terlibat langsung serangan tersebut.

Tindakan keras sahabat Prabowo Subianto ini merupakan balasan atas aksi ISIS mengeksekusi pilot tempur Yordania, Muath al-Kassesbeh. Video eksekusi itu sangat mengerikan, karena pilot nahas tersebut dibakar hidup-hidup. Tindakan ISIS menyulut kemarahan di seantero Yordania.

"Kami berperang untuk melindungi keyakinan, nilai-nilai dan prinsip kemanusiaan kami dan perang kami terhadap mereka tidak ada belas kasihan dan kami akan menyerang mereka di tanah mereka sendiri," kata Abdullah saat memimpin sidang kabinet kemarin, seperti dikutip The Independent.

Lepas dari benar tidaknya Raja Abdullah II memiloti jet tempur, sebagai mantan perwira pasukan khusus pemimpin Yordania itu memiliki lisensi terbang.

Raja Abdullah II bukan satu-satunya kepala negara yang sanggup bertempur di udara. Di beberapa negara ini, banyak alumni pilot tempur terjun ke dunia politik. Mereka pun akhirnya sanggup meraih posisi tertinggi, baik karena berdarah bangsawan maupun melalui pemilihan umum.

Majalah Air and Space menlansir laporan khusus mengenai para kepala negara yang memiliki kemampuan menerbangkan pesawat. Siapa saja mereka? Berikut rangkumannya:

George H. W. Bush

George H. W. Bush merupakan presiden Amerika Serikat periode 1988-1992. Dia juga menjadi salah satu penerbang angkatan terakhir dari Perang Dunia II, dan memiliki rekor yang mengesankan sebagai pilot sekaligus Presiden Amerika.

Ayah dari Presiden George Walker Bush Jr ini memulai debutnya sebagai pilot saat berusia 19 tahun. Dia menerbangkan TBM Avenger, pembom torpedo dari kapal USS San Jacinto pada 1944.

Bush pernah juga mengalami sebuah kecelakaan. Pada misi atas Kepulaian Bonin, Jepang, pengatur antipeluru milik pesawatnya terbakar, saat itu dia berada cukup lama di udara. 

Dia berhasil selamat, sementara dua awak lainnya tewas. Bush diselamatkan menggunakan kapal selam.

Bush mendapat penghargaan di usianya yang ke-58 tahun. Dia dianugerahi Distinguished Flying Cross dan menerima tiga medali udara.

Pangeran Edward

Raja George V di Kerajaan Inggris merupakan pilot handal. Putranya, Pangeran Edward yang nantinya naik tahta sepanjang 1910-1936, merupakan pewarisnya yang paling piawai menerbangkan pesawat termpur. Edward sempat difoto dengan seragam Pesawat Tempur Kerajaan. 

Pangeran Edward yang kemudian mewarisi tahta Raja George V mendirikan Penerbangan Raja di Hendon, dan menjadi keluarga kerajaan pertama yang terbang di pilot tempur.

Rupanya keluarga kerajaan Inggris kebanyakan berminat pada dunia penerbangan. Buktinya, Pangeran Charles berhasil mendapatkan izin terbang pada 1971 dan lolos dalam uji terbang helikopter pada 1974. Sementara putranya, Pangeran William, menjadi pilot helikopter pencarian dan penyelamatan tentara Inggris.

Ian Smith

Ian Smith merupakan perdana menteri Zimbabwe pada 1965-1979. Dia juga merupakan pilot pesawat tempur Spitfires 237.

Pada Oktober 1943, Smith mengalami kecelakaan di Mesir. Dia jatuh usai lepas landas dan mengalami patah tulang wajah, kaki, dan bahu, serta punggungnya jadi bungkuk.

Pada Juli 1944, Smith juga pernah kena peluru pasukan Jerman di Lembah Sungai Po, Italia. Dia selamat dan menghabiskan waktu selama lima bulan di bawah tanah, membantu mengkoordinasikan operasi udara sekutu. Ian meninggal pada 2007 dalam usia 88 tahun.

Raja Hussein bin Talal

Raja Yordania tahun 1953 ini naik tahta di usia 17 tahun. Dia belajar terbang dari kakeknya, De Havilland Dove.

Raja Hussein mengandalkan RAF Inggris sebagai pelatihan awalnya, kemudian dengan bimbingan, dia mulai menjajaki Pesawat Kerajaan Yordania.

Ketika melakukan kunjungan kenegaraan, dia seringkali mengambil alih kontrol Boeing 707 miliknya meskipun penuh dengan awak kabin.

Raja Hussein bahkan tetap senang 'terbang' sampai kematiannya pada 1999. Hobi terbangnya ini diikuti putranya Raja Abdullah II yang siap terbang menyerang ISIS.

Husni Mubarak

Presiden Mesir Husni Mubarak merupakan pentolan akademi militer Mesir dan lulus pada usia 20 tahun. Dia masuk akademi udara dan mengambil jurusan standar terbang dengan studi ilmiah dan teknis.

Mubarak mendapat banyak pelatihan dari Uni Soviet, pada waktu itu dan memenuhi syarat di II-28s, dilanjutkan dengan Tu-16 Badgers. Dia menjadi komandan instruktur dan memimpin delegasi militer ke Moskow pada 1964.

Usai perang dengan Israel pada 1967, Mubarak membangun kembali angkatan udaranya dengan menekankan pelatihan. Dia sangat berambisi untuk membuat angkatan udara negaranya sukses dibawah kepemimpinannya sebagai komandan angkatan udara.

Di tangannya, pada 1979 Mesir berhasil menerima F-4 Phantom dan persediaan peralatan tempur mereka saat ini 30 persen berasal dari Amerika Serikat termasuk F-4s, F-16, C-130, E-2 Hawkeyes, dan helikopter Apache.

Husni Mubarak menjadi presiden pada 1981. Dia merupakan pemimpin berkuasa paling lama di Mesir, sampai akhirnya ditumbangkan unjuk rasa rakyat pada 2012.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia

9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia

Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!

Baca Selengkapnya
6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi

6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi

Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.

Baca Selengkapnya
Suaminya Kapten Istrinya Lettu, Potret Pasutri Sama-sama Perwira TNI AU ini Begitu Serasi 'Istri Ku Adik Letting Ku'

Suaminya Kapten Istrinya Lettu, Potret Pasutri Sama-sama Perwira TNI AU ini Begitu Serasi 'Istri Ku Adik Letting Ku'

Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Jubir Prabowo Diteror Orang Tak Dikenal Lewat WA Usai Bicara Pembelian 12 Jet Tempur, Begini Ancamannya

Cerita Jubir Prabowo Diteror Orang Tak Dikenal Lewat WA Usai Bicara Pembelian 12 Jet Tempur, Begini Ancamannya

Beberapa waktu lalu, Dahnil memang secara tegas menepis berita yang mengungkapkan adanya kesepakatan antara RI dan Qatar untuk pembelian 12 jet tempur Mirage

Baca Selengkapnya
Pemerintah Larang Warga Terbangkan Balon Udara, Pilot: Masih Ada di Langit Kebumen

Pemerintah Larang Warga Terbangkan Balon Udara, Pilot: Masih Ada di Langit Kebumen

Meski sudah dilarang, masih ada saja warga yang menerbangkan balon udara dalam rangka merayakan hari lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat

Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat

Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.

Baca Selengkapnya
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun

Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun

Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pilot dan Copilot Batik Air Tertidur Berbarengan 28 Menit di Ketinggian 36.000 Kaki, Begini Kronologinya

Pilot dan Copilot Batik Air Tertidur Berbarengan 28 Menit di Ketinggian 36.000 Kaki, Begini Kronologinya

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.

Baca Selengkapnya