Sejak Pandemi, Tingkat Harapan Hidup di 9 dari 10 Negara Turun
Merdeka.com - Tingkat harapan hidup, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi mengalami kemunduran di sejumlah negara sejak pandemi Covid-19. Menurut laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), selama dua tahun terakhir, sembilan dari 10 negara mengalami penurunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Selain pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina serta perubahan iklim juga mempengaruhi penurunan IPM ini.
Dikutip dari BBC, Kamis (8/9), negara dengan IPM terendah yaitu Sudan Selatan dengan tingkat harapan hidup 55 tahun, masa pendidikan warganya rata-rata 5,5 tahun, dan rata-rata pendapatan warganya hanya USD768 atau sekitar Rp11 juta per tahun.
Swiss berada di deret atas negara dengan IPM tinggi tahun ini, di mana angka harapan hidup warganya mencapai 84 tahun. Selain itu, rata-rata 16,5 tahun dihabiskan untuk masa pendidikan, dan gaji atau pendapatan warganya rata-rata USD66.000 atau sekitar Rp982 juta per tahun.
Di Amerika Serikat, misalnya, angka harapan hidup saat lahir turun lebih dari dua tahun sejak 2019. Di negara lain, penurunannya jauh lebih tinggi.
Indeks tahun ini didasarkan pada data dari 2021.
"Tetapi prospek untuk tahun 2022 suram," kata Achim Steiner, salah satu penulis laporan.
Dia menambahkan, lebih dari 80 negara menghadapi masalah dalam melunasi utang nasional mereka.
"Delapan puluh negara yang selangkah lagi menghadapi krisis semacam itu adalah kemungkinan yang sangat serius," jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran
Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya