Merdeka.com - Seorang juru bicara dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, kemarin mengatakan pihaknya telah menangkap seorang tentara Israel dalam pertempuran di Jalur Gaza dan mendorong perayaan di jalan-jalan Kota Gaza. 

Ketika berbicara di sebuah stasiun televisi yang mendukung Hamas, juru bicara tampil sambil mengenakan topeng itu dan menggunakan nama Abu Ubaida, itu menjelaskan pihaknya telah menangkap seorang tentara Zionis tapi Israel tidak mengakui hal itu, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (21/7). 

"Prajurit Israel Shaul Aaron berada di tangan Brigade," kata dia. Dikatakan nomor anggota militernya adalah 6092065.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya menyadari dengan adanya klaim itu dan sedang menyelidikinya. 

Koresponden AFP mengatakan ada perayaan di jalan-jalan di dua kota di Tepi Barat, yakni di Ramallah dan Hebron, menyusul pengumuman dari Brigade al-Qassam tersebut, di mana warga Palestina kemudian menembakkan senjata mereka ke udara dan memuji Hamas. 

Insiden penculikan dilakukan Hamas terakhir terjadi terhadap seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit, pada 2006. 

Shalit ditahan sampai 2011, ketika dia akhirnya dibebaskan dalam pertukaran untuk lebih dari 1.027 tahanan Palestina. Namun, beberapa tahanan itu kemudian ditangkap kembali oleh Israel. 

Klaim penculikan terhadap Shaul Aaron ini datang di hari ke-13 dari kekerasan terbaru antara Israel dan Hamas, yang telah menyebabkan kematian lebih dari 430 warga Palestina dan 18 warga Israel. 

Brigade al-Qassam mengatakan Shaul diculik 24 jam sebelumnya selama penyergapan terhadap pasukan Israel di distrik Tuffah di bagian timur Kota Gaza. 

Ada pertempuran sengit di bagian timur Gaza, di mana Israel kemarin mengatakan 13 tentaranya telah tewas dalam kekerasan semalam. 

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri memuji berita itu dalam sebuah pernyataan. 

"Pengumuman oleh Qassam terkait penangkapan seorang tentara Zionis adalah kemenangan besar dan balas dendam atas darah para martir," kata dia. 

Penculikan itu terjadi empat hari setelah Israel melancarkan operasi darat ke dalam wilayah Jalur Gaza guna mengakhiri penembakan roket dari para pejuang di Gaza.