Saudi tangkap dua tersangka rencana serangan terorisme
Merdeka.com - Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayor Jenderal Mansour al-Turki, kemarin mengatakan pihak keamanan Saudi berhasil menangkap dua orang yang diduga akan merencanakan serangan teror, yang berhubungan dengan penutupan kantor diplomatik Amerika Serikat di Saudi baru-baru ini.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (9/8), Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan pengawasan dilakukan pihaknya terhadap pesan yang dikirimkan melalui media sosial, telah mengarahkan pihak keamanan ke penangkapan dua tersangka, yang berasal dari Yaman dan Chad itu.
Mayjen Al-Turki mengatakan tersangka yang berasal dari Chad sebelumnya telah dideportasi, tetapi kembali lagi ke Saudi dengan menggunakan sebuah paspor berbeda.
Kementerian dalam negeri mengatakan dari penyelidikan awal mengungkapkan dua tersangka merencanakan serangan bunuh diri, dan menjelaskan bahwa komputer, perangkat elektronik, dan telepon seluler juga berhasil disita saat menangkap kedua tersangka.
"Aparat keamanan melalui pemantauan dan dengan melihat perkembangan pesan yang berisi hasutan dan kebencian melalui jaringan sosial, yang dikelola pada sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadan, melihat rencana tersangka untuk menangkap dua orang asing," kata Kementerian Dalam Negeri Saudi, dalam pernyataannya yang dilansir kantor berita The Saudi Press Agency (SPA).
"Kedua tersangaka diketahui bergerak sendiri untuk melakukan tindakan teror, sebagaimana dibuktikan oleh barang-barang mereka yang disita, termasuk komputer, media elektronik dan telepon seluler, dan yang mengindikasikan adanya komunikasi antara mereka dengan kelompok teror di luar negeri melalui pesan di jaringan sosial melalui identitas, seperti Abu Alfidaa, Hspouy, Muawiya Almadani, Rasasah fi Qusasah, dan Abu El Feda Aldokulai, untuk bertukar informasi tentang operasi bunuh diri yang akan datang di wilayah itu," ujar pernyataan itu.
Pejabat mengatakan penyelidikan terhadap para tersangka masih berlangsung.
Ratusan militan Al-Qaidah telah ditangkap di Arab Saudi selama sepuluh tahun terakhir. Langkah pencegahan tindak terorisme ini dimulai sejak Saudi mengkampanyekan operasi penumpasan kelompok jaringan teror domestik pada 2006.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJaja melihat perkembangan haji di Arab Saudi setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaKonvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca Selengkapnya