Salah ketik di Twitter, jurnalis Turki dibui sepuluh bulan
Merdeka.com - Onder Aytac, jurnalis Turki, dijatuhi hukuman penjara sepuluh bulan karena menghina Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Itu terjadi lantaran dia salah ketik di akun media sosial Twitternya.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (29/4), Aytac punya sekitar 180 ribu pengikut (follower) di akun Twitternya.
Dalam suatu kesempatan dia menanggapi sebuah berita tentang penutupan sekolah swasta yang dikelola gerakan Gulan dengan menulis: 'KAPAT BE USTAAAAAAMMMMMMK'
Kata 'ustam' dalam bahasa Turki berarti 'kapten' atau 'tuan'. Istilah itu biasa digunakan warga Turki buat menyebut Erdogan.
Namun huruf 'k' di akhir kata itu mengubah arti menjadi 'sialan'.
Aytac sebelumnya adalah anggota kepolisian. Dia terkenal sebagai penulis di koran oposisi Taraf. Sebelumnya koran itu adalah pendukung Erdogan lewat gerakan Gulen.
Ahli media sosial dan asisten profesor di Universitas North Carolina Zaynep Tufekci mengatakan kepada International Business Times, tambahan huruf 'k' dalam cuitan Aytac itu adalah salah ketik dan tidak sengaja.
"Maksud dia (Aytac) adalah 'Tutup mereka semua, kapten'," ujar Tufecki.
Perselisihan antara Erdogan dengan ulama berpengaruh Fethullah Gulen belakangan ini semakin meruncing. Gulen kini tinggal di pembuangan di Pennsylvania, Amerika Serikat.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.
Baca SelengkapnyaDalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaIni sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN
Baca Selengkapnya