Saat sektarian pecahkan negara Islam

Merdeka.com - Konflik Suriah yang tak ada habisnya, kini Irak pun di ambang ketakutan sama. Bayangan paling buruk mulai dilontarkan Ayatullah Ali Khamenei. Lewat akun jejaring sosial pribadinya di Twitter pemimpin spiritual Negara Islam Iran ini memperingatkan akan ada satu kekuatan mengacak-acak bangsa muslim hingga akhirnya memerangi saudaranya sendiri.

Ini disampaikan Khamenei kemarin, seperti dilansir surat kabar the Telegraph (19/6). Menurut dia pecahnya perang sesama muslim tak lepas dari campur tangan Amerika Serikat. Apalagi Ibu Kota Washington D.C sudah mengusulkan bantuan menyelesaikan posisi pemerintahan Ibu Kota Baghdad tengah menegang dengan kelompok Negara Islam untuk Irak dan Suriah (ISIS), ini yang tidak bisa diterima Khamenei. "Justru mereka lah yang menabur benih perpecahan antara sesama Islam," dia menuliskan di Twitter.

Khamenei juga menuding ekstremis Sunni yang ikutan menabuh genderang perang di pelbagai negara mayoritas muslim. Kelakuan ISIS didominasi Sunni justru mengundang kekuatan arogan Amerika untuk kembali menjajah Irak. Berkembangnya kelompok ekstremis itu sekaligus menimbulkan ancaman bagi kedaulatan sebuah negara yang mereka caplok demi tujuan tertentu.

Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memang telah meminta bantuan Amerika sebab tekanan kuat ISIS yang menginginkan dirinya mundur lantaran dia seorang Syiah. Demikian juga pemerintahan dipimpinnya. Bagi ISIS selain kelompok Takfiri yakni kafir dan pantas untuk dibunuh dalam perang suci bakal mereka tabuhkan sebentar lagi. 

"Para Takfiri ini hanya akan menciptakan perpecahan dan perang di dalam Islam. Keduanya, Syiah, Sunni, harus waspada. Mereka bukan hanya membunuh siapa pun termasuk yang tak mengetahui apa-apa. Lebih dari itu, mereka kejahatan besar," ujar Khamenei.

Takfiri juga mempunyai tujuan memperuncing hubungan Syiah dan Sunni agar semakin tidak mempercayai satu sama lain meski sama-sama berTuhankan Allah SWT, bernabikan Muhammad, dan berpedoman Al-Quran.