Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat mode jadi rasis

Saat mode jadi rasis Kalung produksi label ZARA ini dituding rasis. twitter.com/Amanda Seales ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Surat kabar the Huffington Post melansir kabar soal perhiasan baru-baru ini dikeluarkan oleh merek ternama ZARA (14/5). Sebuah kalung emas cantik namun mengundang cibiran.

Sepintas tidak ada yang salah dengan kalung itu hingga Anda benar-benar memperhatikannya, beberapa bandul bergambar kepala manusia ternyata dibuat selang seling, berwarna emas dan hitam. Ini membuat banyak orang menuding ZARA melakukan diskriminasi pada ras tertentu.

Tak hanya itu, penggambaran kepala kulit hitam dihiasi pula dengan bibir seolah menggunakan pemulas merah. Dalam sejarah para budak seks Afro-Amerika Serikat dipaksa menggunakan lipstik supaya terlihat cantik. Foto kalung itu pertama kali dipublikasi oleh Amanda Seales seorang pemerhati kebudayaan dunia.

Bukan kali ini saja ZARA kepergok ikut dalam praktik kotor penghinaan pada hak asasi. Pabrik busana mereka ada di dekat Ibu Kota Buenos Aires, Argentina, ternyata mempekerjakan anak-anak imigran di bawah umur hingga 13 jam per hari.

Kebanyakan para imigran asal Bolivia dan mereka tidak diizinkan pergi dari pabrik tanpa permisi. Hasil produksi ZARA ini bakal dijual di beberapa butik merek itu berlokasi di Inggris.

Para pegawai kulit berwarna itu dipaksa kerja mulai jam 07.00 hingga 23.00 tanpa berhenti sama sekali, dan hanya mendapatkan libur satu kali seminggu. Tak hanya pabrik ZARA di Argentina, rumah produksi mereka ada di Kota Sao Paulo, Brasil juga mempraktikkan kekejian sama. Kepolisian setempat telah menyelamatkan 15 pekerja asal Bolivia dan Peru sebab hak asasi mereka dilanggar oleh ZARA, seperti dilansir surat kabar the Guardian (5/4).

Perlakuan berbeda dari ZARA bisa dirasakan saat mereka memperlakukan pekerja kulit putih. Label asal Spanyol ditemukan Amancio Ortega dan Rosalia Mera ini menempatkan pekerja kulit putihnya di posisi penting.

ZARA bukan satu-satunya pelaku rasis pada dunia mode. Tudingan serupa juga pernah mampir pada label Dolce & Gabbana (D&G) di koleksi musim semi 2013. Salah satu model panggung mereka terlihat menggunakan anting berwajah perempuan Afrika lengkap dengan penutup kepala tradisi khas benua hitam itu.

(mdk/din)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Rekomendasi Baju Lebaran Wanita yang Trend di 2024

10 Rekomendasi Baju Lebaran Wanita yang Trend di 2024

Berikut adalah beberapa rekomendasi baju Lebaran wanita yang sedang trend di 2024. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Pengertian Baju Kurung Basiba dan Makna di Balik Keindahannya

Pengertian Baju Kurung Basiba dan Makna di Balik Keindahannya

Berikut adalah penjelasan tentang pengertian baju kurung Basiba dan makna di balik keindahannya. Yuk simak untuk mengenal lebih jauh!

Baca Selengkapnya
Tips Memilih Tas Selempang Wanita, Biar Kamu Makin Modis

Tips Memilih Tas Selempang Wanita, Biar Kamu Makin Modis

Beberapa tips memilih tas selempang wanita yang bisa bikin kamu makin modis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sederet Gaya Anak Muda Tahun 80an Ini Kembali Populer, Modis dan Nyentrik

Sederet Gaya Anak Muda Tahun 80an Ini Kembali Populer, Modis dan Nyentrik

Trend dan gaya dari masa lalu kini sedang mengalami kebangkitan dan menarik minat generasi muda. Mari lihat apa saja yang menjadi tren pada tahun 80-an!

Baca Selengkapnya
17 Rekomendasi Baju Kurung Modern yang Memukau untuk Acara Pesta

17 Rekomendasi Baju Kurung Modern yang Memukau untuk Acara Pesta

Rekomendasi model baju kurung untuk pesta yang bakal bikin makin cantik dan menawan.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Baju Lebaran Ibu-Ibu yang Sesuai Tren Terkini dan Stylish di Tahun 2024

Rekomendasi Baju Lebaran Ibu-Ibu yang Sesuai Tren Terkini dan Stylish di Tahun 2024

Rekomendasi baju lebaran 2024 untuk ibu-ibu agar terlihat makin trendi dan modis.

Baca Selengkapnya