Rusia Ultimatum Alexei Navalny Segera Melaporkan Diri ke Moskow atau Dipenjara
Merdeka.com - Otoritas layanan penjara Rusia pada hari Senin memberikan ultimatum terakhir kepada Alexei Navalny. Pengkritik Putin itu diminta segera kembali dari Jerman dan melaporkan di kantor Moskow pada Selasa pagi, atau dipenjara jika tidak muncul setelah batas waktu itu.
Navalny, salah satu pengkritik utama Presiden Vladimir Putin, diterbangkan ke Jerman untuk perawatan pada Agustus setelah jatuh di pesawat yang menurut Jerman dan negara-negara Barat lain sebagai upaya untuk membunuhnya dengan racun saraf Novichok.
Rusia mengatakan tidak melihat bukti bahwa dia diracun dan membantah terlibat dalam insiden itu.
Seperti dilansir Reuters, Layanan Penjara Federal (FSIN) pada hari Senin menuduh Navalny melanggar persyaratan hukuman penjara yang ditangguhkan yang masih dijalaninya karena hukuman yang berasal dari tahun 2014, dan menghindari pengawasan otoritas inspeksi kriminal Rusia.
Mengutip sebuah artikel di publikasi medis Inggris The Lancet tentang perawatannya, dikatakan Navalny telah keluar dari rumah sakit di Berlin pada 20 September dan bahwa semua gejala yang disebut penyakitnya telah lenyap pada 12 Oktober.
"Oleh karena itu terpidana tidak memenuhi semua kewajiban yang diberikan kepadanya oleh pengadilan, dan menghindari pengawasan dari Inspektorat Kriminal," katanya.
Navalny menjalani hukuman penjara tiga setengah tahun yang ditangguhkan atas kasus pencurian yang katanya bermotif politik. Masa percobaannya berakhir pada 30 Desember.
Layanan penjara mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam bahwa mereka telah memanggil Navalny untuk melapor ke otoritas inspeksi dan bahwa hukuman yang ditangguhkan dapat diubah menjadi hukuman penjara yang sebenarnya jika dugaan pelanggarannya terhadap ketentuan hukuman yang ditangguhkan terbukti benar.
Layanan penjara tidak menyebutkan tenggat waktu, tetapi Navalny memposting tangkapan layar pesan kepada pengacaranya yang mengatakan bahwa dia memiliki waktu hingga 0900 pada hari Selasa untuk kembali dan muncul di kantor Moskow.
Juru bicaranya, Kira Yarmysh, mengatakan di Twitter, tidak mungkin bagi Navalny untuk kembali tepat waktu, bahwa ia masih dalam pemulihan setelah keracunannya, dan menuduh layanan penjara bertindak atas perintah dari Kremlin.
Tidak mungkin dia bisa muncul di Inspektorat Kriminal Moskow besok. Tapi apakah FSIN benar-benar peduli dengan akal sehat? Mereka diberi perintah, mereka menunaikannya, "tulisnya.
Kremlin mengatakan Navalny bebas untuk kembali ke Rusia kapan saja seperti warga negara Rusia lainnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaPutin Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Rusia Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rusia Tangkap Semua Tersangka Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang, Mereka Hendak Kabur ke Ukraina
Rusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaRespons AHY soal Kabar Otorita IKN Ultimatum Warga Pemaluan Bongkar Rumah
Permintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaVladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya