Merdeka.com - Pemerintah Rusia telah menyetujui kesepakatan untuk menjual 100 juta dosis vaksin Covid-19, Sputnik-V, kepada perusahaan farmasi besar di India.

Uji klinis vaksin Rusia di India diharapkan untuk mengikuti dan akan diadakan bersama dengan perusahaan ini, kata sumber yang mengetahui kesepakatan itu seperti dikutip Reuters, Rabu (16/9). Baik uji coba dan kesepakatan pasokan akan disesuaikan dengan peraturan domestik.

Selain dengan India, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah menandatangani kesepakatan pasokan vaksin dengan Kazakhstan, Brasil dan Meksiko. Untuk India, Rusia mencapai kesepakatan kemitraan manufaktur untuk memproduksi 300 juta dosis vaksin Sputnik-V di sana.

RDIF akan mengumumkan nama perusahaan India itu Rabu malam, kata sumber itu.

Rusia menyebut Sputnik-V sebagai vaksin pertama melawan virus korona yang terdaftar di dunia. Uji coba skala besar, yang dikenal sebagai Fase III, yang melibatkan sedikitnya 40.000 orang, diluncurkan di Rusia pada 26 Agustus tetapi belum selesai.

Uji Klinis Vaksin AstraZeneca

Sementara itu, Serum Institute of India telah menerima persetujuan dari pemerintah India untuk melanjutkan uji klinis lokal dari vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford Inggris.

Persetujuan itu datang dari Lembaga Pengontrol Obat India seperti dilansir laman Reuters.

AstraZeneca telah melanjutkan uji klinis vaksin di Inggris - salah satu yang paling maju dalam pengembangan untuk Covid-19 - setelah sempat dihentikan sementara waktu awal bulan ini menyusul efek samping yang serius pada sejumlah peserta uji coba.

Uji coba juga dilanjutkan di Brasil dan Afrika Selatan. Meski begitu, uji coba di Amerika Serikat masih ditunda, kata pejabat tinggi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengonfirmasi pada hari Selasa.