Rudal Rusia menarget ISIS disebut intel AS salah sasaran ke Iran
Merdeka.com - Pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan peluru kendali jet tempur dan kapal perang Rusia dalam operasi militer di Suriah salah sasaran. Dari seharusnya menyasar markas militan Negara Islam Irak dan Syam di kawasan barat laut, rudal-rudal itu malah jatuh ke wilayah Iran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, membantah tudingan tersebut. Dia mengaku ada banyak bukti serangan udara Negeri Beruang Merah di Suriah tidak meleset ke negara lain. "Seluruh rudal jelajah kami mencapai target," ujarnya seperti dilansir Aljazeera, Jumat (9/10).
Iran tidak memberi bantahan resmi atas kabar yang pertama diedarkan oleh CNN itu. Namun media massa Negeri Para Mullah mengatakan tidak ada wilayah mereka yang terkena rudal dari jet dan kapal perang Rusia.
"Informasi rudal salah sasaran itu adalah perang psikologis yang dilancarkan Barat," kata seorang pejabat pemerintah Iran, dikutip kantor berita Fars.
Rusia mengatakan sejak menggelar operasi awal bulan ini, pihaknya telah menembakkan 26 rudal skala menengah dari kapal perang di Teluk Kaspia ke beberapa kota di Suriah. Semua target diklaim markas ataupun instalasi vital militan ISIS.
Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, kemarin kembali menyerang Rusia. Dia mengungkit insiden pelanggaran udara Turki, oleh jet tempur kiriman Moskow awal pekan ini. Selain itu, peluncuran rudal disebut Negeri Paman Sam tanpa koordinasi dengan pasukan multinasional yang dipimpin negaranya bersama Prancis.
"Kami menyaksikan sendiri perilaku yang semakin tidak profesional dari pasukan Rusia," tuding Carter.
AS dan Rusia terus bersitegang dalam penanganan konflik Suriah. Intelijen AS mengatakan lebih dari 90 persen target yang dibom jet tempur Rusia adalah basis kelompok pemberontak Sunni, bukannya ISIS. Kota utama jadi sasaran pengeboman jet Negeri Beruang Merah adalah Homs, Hama, dan Latakia. Di kota-kota itu, pasukan ISIS tidak bercokol.
AS sejak 2012 memberi bantuan senjata dan uang kepada pemberontak Pembebasan Suriah (FSA) dengan agenda mendongkel Presiden Basyar al Assad Assad. Para militan ini sekarang ikut diserang pasukan Rusia.
Bagi Negeri Paman Sam, biang kerok utama konflik Suriah adalah Assad yang membunuhi rakyatnya sendiri. Sedangkan ISIS adalah pasukan asing yang baru menguasai wilayah barat daya pada 2014, semata akibat situasi dalam negeri Suriah telah kacau lebih dulu.
Sedangkan Rusia mengatakan perang terhadap ISIS hanya dimungkinkan bila Presiden Assad, sekutu dekat mereka sejak era 80-an, tidak digulingkan.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Islam Raih Penghargaan dari Imam Besar Rusia Setelah Selamatkan 100 Orang dari Serangan Penembakan: Ini Cara Orang Tua Mendidik Saya
Penembakan massal di gedung konser tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaIsrael Balas Serangan Iran, Luncurkan Rudal Targetkan Provinsi Isfahan, Ini Alasannya
Iran menyerang Israel pada Minggu pekan lalu dengan meluncurkan ratusan rudal.
Baca SelengkapnyaIran Bom Markas Mata-Mata Israel di Irak, Lokasinya Dekat Kantor Konsulat AS
Markas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Israel Mau Balas Iran, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Bereaksi
Sebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca SelengkapnyaWas-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas
Begini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.
Baca SelengkapnyaNegara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaIsrael Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Israel Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Baca Selengkapnya