Rokok bisa membunuh 1 miliar orang di dunia
Merdeka.com - Rokok berpotensi membunuh 1 miliar orang di dunia abad ini. Rokok juga menyita 1-2 persen Produk Domestik Bruto negara-negara di dunia.
Fakta ini terungkap dalam buku Tobacco Atlas, karangan Michael Eriksen yang baru diluncurkan di Singapura, kemarin.
Menurut buku itu, rata-rata perokok menghabiskan uangnya untuk membeli rokok dibandingkan dengan mengalokasikannya untuk dana kesehatan atau berobat dari penyakit yang ditimbulkan rokok. Efek rokok justru dirasakan setelah belasan atau puluhan tahun. "Padahal efek dari rokok justru tak terhingga, tak dapat diukur. Berapa uang yang anda habiskan, belum lagi keluarga terkena dampaknya bahkan rokok menghilangkan daya kreativitas Anda. Ini justru yang tak terpikirkan," jelas Hana Ross, rekan penulis Eriksen dalam menghasilkan buku Tobacco Atlas.
Michael menambahkan, selama abad ke-20, rokok telah membunuh 100 juta orang lebih. Dengan pertumbuhan signifikan jumlah perokok di negara berkembang, bukan tak mungkin benda ini akan membunuh 1 miliar orang di abad 21. Apalagi populasi dunia telah tumbuh 4 kali lebih banyak dalam satu abad terakhir.
Saat ini hampir 1 miliar orang di dunia menjadi perokok aktif dan 600 ribu perokok pasif telah meninggal dunia. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Meski 174 negara sudah menandatangani konvensi kerangka bersama WHO tentang pengendalian tembakau, pada prakteknya amatlah sulit. Beberapa negara termasuk AS dan Argentina, ikut menandatangani konvensi ini tetapi tidak meratifikasi. Indonesia, Uzbekistan dan Zimbabwe bahkan tidak ikut teken serta meratifikasi konvensi ini.
"Perjanjian tersebut tak bergigi. Ketika dilanggar, tak ada sanksi yang jelas," jelas Michael.
Harusnya setiap negara melaksanakan apa yang telah dikonvensikan sebab masalah ini telah menjadi masalah penting dunia. "Ini tentang hidup dan mati," imbuh Michael dikutip reuters.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaDibuat dengan Bahan Paling Langka, To'ak Jadi Coklat Paling Berharga di Dunia
To’ak dinilai sebagai coklat paling berharga di dunia. Yuk, simak fakta-fakta tentang coklat To’ak!
Baca SelengkapnyaKalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara
Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Begini Sejarah Orang Indonesia Doyan Makan Nasi
Indonesia sebagai negara ke-4 sebagai negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaMenguak Fakta Gunung Kelam, Bongkahan Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Ada di Kalbar
Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit
Baca SelengkapnyaBanyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Baca Selengkapnya8 Jenis Roti Sehat yang Bisa Dikonsumsi dengan Berbagai Manfaatnya
Roti merupakan salah satu sumber karbohidrat untuk tubuh. Yuk, simak jenis roti apa saja yang sehat dan banyak manfaat!
Baca SelengkapnyaTak Asal Dikupas, Begini Cara Makan Buah Salak yang Benar
Salak adalah buah yang biasanya ditemukan di negara-negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran
Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnya