Merdeka.com - Orang Mesir kuno punya cara unik untuk mengobati trichiasis, bulu mata yang tumbuh ke dalam menuju bola mata. Mereka membuat obat dari campuran darah banteng, darah kelelawar, darah keledai, dan hati kadal.

Resep aneh tersebut tertulis dalam papirus hieroglif berusia 3.500 tahun yang dipecahkan oleh ahli Mesir, Sofie Schiodt dari Universitas Copenhagen, Denmark.

Papirus tersebut tersimpan di Universitas Copenhagen selama lebih dari 80 tahun. Schiodt adalah ahli Mesir pertama yang meneliti dokumen Mesir kuno, menguraikan teks kuno tersebut dengan susah payah selama enam bulan.

"(Teks) merah adalah resep dan kuantitas massa. Teks hitam adalah bahan-bahan dan bagaimana mencampurnya," jelas Schiodt, dikutip dari Realm of History, Rabu (17/5).

Bahan-bahan obat yang disebutkan dalam resep kuno itu cukup aneh seperti kotoran kadal, bir, seledri, dan ASI dari ibu yang melahirkan anak laki-laki.

"Beberapa metode pengobatan menyebar ke seluruh negara-negara Arab ke Yunani dan masuk ke Eropa. Ada bagian-bagian yang disingkirkan di sepanjang jalan, terutama aspek religius yang hilang. Tapi bahan-bahan lainnya seperti cicak dan kelelawar muncul lagi. Saya sangat ingin memetakan transfer pengetahuan ini. Banyak teks Mesir muncul dalam bahasa Yunani. Bagaimana dan mengapa orang mengadaptasi pengetahuan dari satu budaya ke budaya lain? Hambatan apa yang berlaku? Hambatan bahasa atau budaya? Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada papirus," pungkasnya.